Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Remaja Terbaru "That Girl is mine" ~ 11

Hallo guys, masih penasran sama kelanjutan dari cerbung That girl is mine yang ternyata molor kemana mana serta munculnya suka lama? Iya nih, si admin suka ngilang ngilang emang. Tapi tetep, buat yang masih nungguin kelanjutannya bisa langsung simak ke bawah ya. Di usahain part selanjutnya lebih cepet. Biar nyambung baca dulu bagian sebelumnya disini ya. Happy reading..

Cerpen That Girl is mine

"Awas keasikan ngelamun, nanti ayam tetangga pada mati lho ."

"Eh."

Airi menoleh. Tersenyum kikuk ketika melihat seorang pria sebayanya yang kini duduk di kursi tepat di sampingnya yang memang sedari tadi kosong.

"Nglamunin apaan hayo, jauh banget. Masa gue panggil sedari tadi nggak denger."

"Eh masa sih Len. Loe dari tadi manggilin gue ya? Beneran gue nggak denger. Sorry, ada apaan?" tanya Airi kaget. Matanya mengerjap kearah Lendra, rekan kerjanya yang sama sama menjaga perpus. Yang ditanya justru malah terkekeh.

"Jadi tadi beneran ngelamun ya? Padahal gue cuma iseng nebak lho."

"Ish, elo mah."

Airi mencebik kesel. Sementara Lendra justru malah tertawa. Oh ya, ngomong ngomong, biarpun mereka tergolong baru kenal, tapi Airi dan Lendra lumayan deket. Kebetulan juga mereka setiap hari kerja diwaktu yang sama karena sama sama masuk setelah pulang sekolah. Terus, Lendra ini orangnya asik. Gampang bergaul dan nggak jaim. Tipe tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain. Tak heran kalau Airi terlihat santai dengannya.

"Ha ha ha. Lagian elo, anak perawan di larang ngelamun. Ntar jodohnya jauh tau."

"Emang bener gitu ya?" tanya Airi tidak terpengaruh dengan tawa Lendra. Kalau di pikir ini kedua kalinya ia mendengar terori yang sama dari dua orang yang berbeda. Kan nggak lucu kalau itu bener.

"Apanya?" Lendra ikut ikutan pasang tampang serius.

"Kalau ngelamun bikin jodoh jauh?" dengan polosnya Airi menjawab.

"Huwahahahha."

Bukannya menjawab, Lendra justru malah tertawa. Membuat Airi merasa kesel. Secara refleks tangannya terangkat mendaratkan pukulan ringan di bahu Lendra yang membuat pria itu meringis. Secara, pukulan Airi nggak ada kesan ringan – ringannya sama sekali.

"Cie, masih sekolah udah mikirin jodoh. Kenapa? Nggak punya pacar apa gimana? Ya udah, jadian sama gue aja mau nggak. Siap deh kalau harus nikah. Dijamin, jodohnya langsung deket."

"Kamfret. Loe udah bosen hidup ya? Sini loe Len, gue pites," kesel Airi sambil kembali melayangkan pukulan. Tapi kali ini Lendra sudah lebih dulu siaga, pria itu berhasil berkelit dan bergerak menjauh.

"Wah, dia main fisik. Belom apa apa udah bisa kena KDRT ini mah."

Alih - alih mendekat kearah Lendra untuk menghajar, Airi malah menghela nafas baru kemudian kembali duduk dan menatap kearah layar komputer di hadapannya yang berada dalam mode siaga karena terlalu lama di abaikan. Percuma meladeni Lendra sekarang, yang ada malah emosi. Belum lagi dengan kenyataan kalau mereka sedang berada di perpustakaan. Secara setahu Airi di perpustakaan di sebelah dunia manapun peraturan utamanya tetep satu, "DILARANG BERISIK".

"Eh Ar, besok kan libur. Kita jalan yuk," ajak Lendra setelah beberapa waktu kemudian. Pria itu kembali duduk di kursinya yang berada tepat di samping Airi. Sementara yang ditanya hanya melirik sekilas baru kemudian kembali mengalihkan memperhatikan kearah layar.

"Itung itung loe ngasih kesempatan gue buat pedekate. Siapa tau kita beneran cocok. Loe besok nggak ada acara kan?" kejar Lendra lagi. Bahkan pria itu sengaja memasang mimik muka serius. Membuat Airi mencibir. Namun tak urung gadis itu berpikir.

Besok tanggal merah. Sekolahnya libur begitu juga perpus tempatnya bekerja yang memang buka hanya pada hari kerja. Bahkan sabtu dan minggu juga libur. Itulah kenapa Airi langsung menerima tawaran kerja di situ ketika pertama kali temannya menawari. Walaupun sebenernya ia merasa berat juga meninggalkan tempatnya bekerja dulu. Bagaimana pun juga ia selalu menikmati saat saat menghiasi kue.

"Lah, dia melamun lagi. Gimana? Mau kan? Mau ya? Mau donk! Ntar gue traktir ice cream deh."

"Ih, receh banget loe. Ngajak cewek jalan modal ice cream doank," cibir Airi.

Lendra nyengir. "Ya gimana donk. Gue kan bukan anak orang kaya. Kalau duit gue banyak mah, nggak mungkin juga gue cape cape kerja disini sepulang sekolah. Mendingan juga gue nongkrong bareng temen temen gue. Atau kalau nggak hunting foto sama jalan - jalan ke mana gitu ngabisin duit ortu."
Lagi – lagi Airi hanya membalas dengan cibiran.

"Jadi gimana? Loe mau kan? Lagian kalau jalan sama gue nggak butuh modal banyak tapi di jamin seru. Ntar gue tunjukin ke elo deh tempat - tempat yang bagus tapi nggak perlu bayar mahal. Mau nggak?"

"Oh ya?" Airi masih tidak tertarik. Dilihat dari raut wajahnya ia masih belum percaya pada ajakan Lendra. Hari gini memang ada yang tempat tempat bagus tapi nggak pake modal?
"Lah, dia sepele. Nggak pecaya? Nih liat ya. Akun instagram gue," kata Lendra sambil menunjukan akun instagram miliknya. Mau tak mau, Airi ikut melirik. Dan untuk sejenak ia takjub ketika melihat feed ig pria itu. Bukan karena followernya ternyata sudah puluhan ribu, tapi karena foto - foto yang ia upload emang cetar membana. Kebanyakan foto outdoor foto candid. Lokasinya juga macem macem. Ada dipantai, di puncak gunung, di bawah pohon, di pinggir laut, di pusat kota, bahkan ada yang di tengah – tengah jalan. Bahkan Airi nyaris yakin kalau foto foto itu di ambil oleh photografer profesional. Nggak kelihatan amatirannya sama sekali.

"Busyed, diem diem ternyata loe selebgram ya. Follower banyak banget."

"Seleb apaan sih. Biasa aja, loe malah salah fokus. Gue nunjukin akun gue biar loe liat foto fotonya. Bagus bagus kan?” kata Lendra dengan bangganya. “Gue kalau pas hari libur emang suka jalan kemana gitu. Sekedar hunting foto atau apalah. Lumayan, itung - itung refresing. Jadi gimana, loe mau ikut kan?"

"Kita berdua aja?"

"Ciee, ngarep banget loe di ajak jalan berdua," cibiran Lendra tak urung membuat Airi kesel. Tapi sebelum gadis itu sempat menumpahkan kekesalannya, Lendra sudah lebih dahulu menambahkan. "Ya enggaklah, sama temen gue juga. Kami berlima jadi enam orang kalau loe mau ikut. Kebetulan kami itu di tawarin buat nyobain wahana baru, Aqua Adventure Track. Wahana di air gitu. Langsung di laut lagi. Wahananya sendiri belum di buka untuk umum. Tapi kami udah di undang duluan buat nyicipin sekalian promo di instagram gitu."

"Lah, gue kan nggak punya Ig dan..."

"Serius loe nggak punya Ig? Hari gini loe nggak punya sosmed yang lagi cetar membahana gitu?" Lendra bahkan sudah terlebih dahulu memotong ucapan Airi sebelum gadis itu sempat menyelesaikan ucapannya.

"Maksud gue, gue punya. Tapi kan gue jarang update. Gue cuma sekedar buat punya punya aja."

"Oh ya? Sini apa nama akun loe, biar gue follow, tapi ntar loe follow back ya."

Airi mengela nafas. Ini kenapa obrolan mereka bisa melantur kemana mana bahkan sampai ke acara follow - followan akun instagram segala. Untung saja perpus sedang sepi, jadi mereka bebas ngobrol. Sembari memutar mata, Airi menyebutkan nama akunnya.

"Lah di gembok," kata Lendra setelah Airi mengatakan apa nama akunnya. "Sok jaga privasi loe. Ini gue udah reques follow, di confirm buru. Jangan lupa langsung follow back."

"Ck, ribet banget sih loe," walau ngedumel tak urung Airi menuruti insteruksi dari Lendra barusan. Sementara pria itu, guna memastikan bahwa permintaannya di turuti ikut memperhatikan kearah layar hanphond Airi.

"Wuiii... Sombong banget loe. 1843 reques nggak di confirm. Padahal follower loe juga cuma 200 an."

Mendengar komentar Lendra, membuat Airi mencibir. Bisa bisanya pria itu mengintip akun instgramnya. Lagipula untuk apa ia confirm, kenal juga enggak. Yang ada nanti malah ia yang di kepoin. Males banget.

"Biarin aja. Suka suka gue donk. Akun akun gue kok loe yang ribet."

"Gue bukan ribet, loenya yang aneh. Dimana mana orang nyari cara biar followernya banyak. Bahkan ada yang sampe beli segala. Lah ini malah...Eh, gila. Loe jago bela diri. Pantes aja nih, bahu gue masih nyut nyutan pas loe pukul tadi. Loe emang niat ternyata," cerocosan Lendra terpotong dengan sendirinya ketika ia mengkepoin foto yang di upload Airi. Dari 32 foto yang ia upload memang ada beberapa foto dirinya dengan seragam karatenya. Tau deh, kenapa dulu ia mau iseng ikut ikutan foto gitu.

"Loe kalau nggak mingkem, gue juga nggak keberatan buat nambahin lagi. Tadi baru bahu kiri kan? Yang kanan, pungung, dada, sama kaki juga belum."

Senyum Airi mengembang ketika melihat Lendra yang meringis mendengar ancamannya. Lagian anak ini ada ada aja, nggak mungkin juga ia akan melaksanakan ancamannya. Airi kan cuma bercanda.

"Ngomong - ngomong pertanyaan gue belum di jawab. Jadi loe mau atau enggak nih? Masalah follower loe dikit, nggak ngaruh. Kan yang di suruh kita – kita aja. Kalo loe ntar, gue minta tolong di selipin aja. Gampang diatur kalo sama gue mah."

Airi tidak lantas menjawab. Matanya menatap kearah Lendra sambil menimbang - nimbang dalam hati. Kalau boleh jujur ia memang sedikit tertarik dengan ajakan dari pria itu. Terlebih jika di ingat waktunya selama ini memang habis hanya untuk sekolah dan bekerja saja. Sekali kali ia juga butuh liburan.

"Kalau loe emang maksa, boleh deh besok gue ikut."

"Fitnah itu mah. Kapan gue maksa, gue cuma ngajak. Lagian loe sok keberatan gitu tapi dalam hati pasti mupeng," balas Lendra membuat Airi tak mampu menahan tawanya. "Ya udah, besok gue jemput loe jam 07:00. Kita emang perginya pagi, biar nggak panas - panasan. Jangan lupa, loe pake sunblok. Cewek kan biasanya suka gitu. Ribet."

"Eh gue nggak termasuk ya."

"Maksudnya apa nih, loe bukan cewek gitu?" walau maksudnya bercanda, tapi Lendra memasang wajah serius. Baru kemudian tawanya meledak ketika melihat raut kesel Airi yang bahkan membuat gadis itu bersiap untuk melayangkan pukulan kearahnya. Tak ingin mati konyol, Lendra dengan cepat menjauh masih sambil tertawa. Membuat Airi hanya berhasil misuh misuh sendiri di kursinya.

****
"Eh Ar, liat itu. Gebetan loe lagi di tembak cewek tuh. Buru usir deh, sebelum loe jadi janda."

Airi menatap objek yang Keira tunjuk baru kemudian kembali mengalihkan tatapannya kearah sahabatnya yang kini tertawa. Bahkan Iris juga ikut ikutan tertawa ketika melihat tampang keselnya.

"Apaan sih, gaje banget," kata Airi sambil berbalik. Membatalkan niatnya untuk melewati ruang kelas X IPA 4 dimana tepat di depan pintu kelas, disaksikan banyak siswa dan siswi lain tampak seorang cewek berseragam sekolah yang sama dengan miliknya kini sedang mengacungkan kotak berwarna pink ke depan Kei. Sepertinya ucapan Keira barusan benar, gadis itu memang berniat menyatakan cinta pada Kei. Eh, tapi Keira salah dink, Kei kan bukan gebetannya.

"Beneran loe biarian aja mereka Ar?" tanya Iris setelah ketiganya duduk santai dibangku taman belakang sekolah. Tempat yang memang sudah biasa mereka jadikan markas untuk kumpul bersama di jam istriahat selain di kantin tentunya.

"Apaan sih, ya suka suka mereka lah. Apa urusannya juga sama gue. Ntar juga pasti ditolak sama Kei."

"Cie yakin banget pasti Kei tolak. Apa karena udah yakin doi cinta matinya sama loe ya," kata Keira yang hanya di balas tatapan dengan sebelah alis terangkat Airi. Isarat seolah kalimat Kiara barusan terdengar seperti berita bahwa matahari terbit dari barat.

"Ini tadi uangnya siapa yang di pake buat beli jajan," dengan acuh Airi malah mengalihkan topik pembicaraannya kearah plastik asoy yang tadi di bawah Keira. Isinya sudah bisa ditebak, pastinya jajanan semua.

"Gue donk. Kan tadi gue yang bawa," sambar Keira cepat. Mulut Airi hanya beroh ria. Setelah menyerahkan uang lima ribuan kearah Keira, perhatiannya ia alihkan pada kripik singkong. Lumayan buat menganjal perut sampai istriahat kedua nanti. Mereka sedang malas berdesak desakan di kantin. Keira sendiri mengambil roti isi sementara Iris malah asik dengan hanphonenya. Mumpung istriahat bisa ngecek sosmed dulu.

"Ya ampun Ar, ini dimana sama siapa? Cowoknya ganteng banget masa."

Kalimat heboh Iris barusan kontan membuat Airi tersedak. Rasanya ia ingin langsung memaki sahabatnya itu sekarang juga. Namun urung. Ia lebih membutuhkan air saat ini. Untung Keira cepat tangap. Gadis itu dengan cepat menyodorkan aqua yang sudah ia buka.

"Loe lebay banget Ir. Kayak nggak pernah liat yang ganteng aja," Keira sudah lebih dulu buka mulut sebelum Airi memuntahkan kekesalannya.

"Dengerin dulu makanya Keira. Yang ganteng emang banyak. Tapi ini ganteng ganteng mempetin Airi, maksudnya apa coba?"

"Ha? Masa sih. Mana coba gue liat," Keira ikutan heboh. Dengan cepat ia menatap kearah smartphone yang Iris sodorkan. Untuk sejenak mulutnya mangap saat melihat foto yang tampil di akun instagram Airi. Foto Airi berdua dengan seorang cowok dengan latar matahari terbenam. Wajar jika foto itu Airi upload, terlihat bagus banget seolah yang mengambil gambar adalah fotografer profesional.

"Ar, ini dimana? Siapa? Kapan? Dia pacar loe? Kok kita nggak kenal?"

Keira ternyata lebih heboh dari Iris. Tanpa permisi gadis itu mengambil smartphone Iris dan menyodorkannya kearah Airi. Menegaskan pada gadis itu agar melihat langsung objek yang ia maksud. Airi sendiri terlihat acuh. Mulai mengerti kenapa teman temannya jadi heboh.

"Bukannya loe deket sama Kei, Ar? Kok loe malah jalan sama cowok lain. Loe selingkuh ya?"

Kalimat kesimpulan Iris barusan membuat Airi makin kesel. Sembarangan saja sahabatnya itu menjudge. Lagian sejak kapan ia membenarkan masalah kedekatannya dengan Kei. Dan apa barusan Iris bilang? Selingkuh? Punya pacar juga enggak, apaanya yang mau di selingkuhin.

Namun belum sempat kalimat bantahan apapun meluncur dari mulut Airi, suara yang terdengar tak jauh darinya sudah cukup untuk membuat ketiganya menoleh baru kemudian diam terpaku.

"Loe nyelingkuhin gue sama siapa Ar?"

Next Cerbung That Girl is Mine Part 12

Detail Cerbung
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

6 comments for "Cerpen Remaja Terbaru "That Girl is mine" ~ 11"

  1. Blog ini update! Subhanallah, setelah sekian lama XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Aa'... Jangan gitu donk. Gue kan jadi malu...

      Delete
  2. ka annaaaaa.... nanggung loh ceritanyaaa..... T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lah, nangung di bagian mananya coba?
      Perasaan sekarang kalo bikin part udah rada di panjangin deh.
      dua ribu plus plus kata kan?
      :D

      Delete
  3. itu yang datang terakhir pasti kei kan? aduh kak ana buruan di lanjutin donk. penasaraaaaaannn

    ReplyDelete

Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...