Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 09 / 22
Sebelum kecerpen admin mo say hallo dulu nih. Sekedar nanya, di daerah kalian yang berada didunia sebelah mana juga admin nggak tau, musim hujan juga nggak? Terus kalau hujan biasanya ngapain? Berenang? Soalnya kalau orang - orang di daerah admin sih aktifitasnya pada update status facebook tentang hujan #gubrak. Gapen banget. Okelah, mendingan kita langsung lanjut baca lanjutan dari novel online kazua mencari cinta yang kini udah sampe episode 09 menuju part yang entah ke berapa lagi. #halakh.
Karena cerpennya udah kelamaan jadi mungkin banyak yang rada lupa, sama dink kayak adminya. Malah untuk bisa lanjutin lagi bela belain baca bagian sebelumnya biar inget ni cerita mau di bawa kemana. #hadeeeee. So, buat yang lupa mungkin ada baiknya baca dulu bagian sebelumnya disini.
Kening Zafran sedikit berkerut ketika melihat tatapan kazua yang menatapnya ragu - ragu. Ada apa dengan gadis itu?
"Hufh," terlebih dahulu menghela nafas, Zafran melangkah mendekat. "Kita sudah terlalu banyak bicara, sekarang loe coba baju ini."
"Ya?" gantian Kazua yang terkejut. Lebih terkejut lagi ketika Zafran tiba - tiba menyodorkan baju kearahnya.
Tak memberi kesempatan untuk terkejut lebih lama lagi, Zafran segera mendorong tubuh Kazua kearah ruang ganti. Setelah memastikan gadis itu bisa melewati pintu masuk, tangan Zafran langsung terulur untuk menutup pintu. Tapi belum sempat hal itu terlaksana, tangan Kazua sudah terlebih dahulu menahannya. Lengkap dengan tatapan protes.
"Selain cewek paling aneh, gue yakin loe juga murid paling ngeyel di jagad raya ini. Sekarang, buruan pake."
Itu bukan kalimat permintaan, tapi jelas perintah. Membuat Kazua terdiam. Apa ia harus mengurungkan niatnya untuk membatalkan perjanjian mereka?
"Atau jangan - jangan loe butuh gue untuk gantiin baju loe. Oke deh, gue juga nggak keberatan," sambung Zafran sambil berjalan mendekat. Refleks, tangan Kazua langsung mendorong tubuh Zafran menjauh. Tanpa peringatan ia langsung menutup pintu ruangan ganti tersebut. Ehem, membanting lebih tepapnya. Dengan kesel ia menganti baju yang ia kenakan dengan pakaian yang Zafran pilihkan untuknya. Sementar di luar, Zafran hanya tersenyum sambil mengalihkan perhatian kearah aneka model baju yang lain.
"Oke, gimana menurut loe?"
Zafran segera menoleh keasal suara. Matanya langsung tertuju kearah Kazua yang kini berdiri tepat di hadapannya.
"Jelek."
Bagai di komando, Kazua dan Zafran segera menoleh kearah asal suara. Tiga orang karyawan butik itu entah sejak kapan kini berada disamping mereka dengan tatapan kompak menatap kearah Kazua dengan kepala yang mengeleng pelan. Zafran ikut mengangguk setuju, semantara Kazua dengan kesel segera berbalik untuk segera kembali menganti bajunya. Ia tidak menyangka bakal memiliki 'juri' lebih dari satu. Benar - benar memalukan. Tapi ngomong - ngomong, boleh nggak sih seorang penjual malah memberikan komentar negativ untuk calon pembeli atas produk mereka sendiri.
"Tunggu dulu, loe coba yang ini," perintah Zafran sebelum Kazua sempat menutup rapat pintunya. Walau masih kesel, tak urung Kazua manut. Lagipula sepertinya ia juga sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengelak.
Namun ternyata, semuanya tidak lantas berhenti di situ. Untuk kesekian kalinya, Kazua kembali mendapatkan gelengan kepala atas pakaian - pakaian yang ia coba. Membuatnya semakin merasa kesel. Emangnya untuk memilih jenis pakaian harus seribet itu ya?
"Sumpah ya, gue frustrasi liat loe."
Kazua melongo ketika mendengar kalimat santai itu keluar dari mulut Zafran saat ia muncul dengan gaun baru untuk kesekian kalinya. Tunggu dulu, kalimat itu bukannya kebalik ya? Harusnya kan dia yang nomong gitu. Secara yang dari tadi harus 'bongkar pasang' kan dia. Zafran mah enak, cuma tinggal tunjuk sama geleng-geleng kepala doank.
"Jadi maksut loe?" tanya Kazua lagi.
"Udah deh, ganti aja tu baju. Lain kali aja kita nyari lagi," selesai berkata Zafran bangkit berdiri. Kemudian segera berlalu meninggalkan Kazua dengan tanpang cengonya.
Karena cerpennya udah kelamaan jadi mungkin banyak yang rada lupa, sama dink kayak adminya. Malah untuk bisa lanjutin lagi bela belain baca bagian sebelumnya biar inget ni cerita mau di bawa kemana. #hadeeeee. So, buat yang lupa mungkin ada baiknya baca dulu bagian sebelumnya disini.
![]() |
Kazua Mencari Cinta |
Kening Zafran sedikit berkerut ketika melihat tatapan kazua yang menatapnya ragu - ragu. Ada apa dengan gadis itu?
"Hufh," terlebih dahulu menghela nafas, Zafran melangkah mendekat. "Kita sudah terlalu banyak bicara, sekarang loe coba baju ini."
"Ya?" gantian Kazua yang terkejut. Lebih terkejut lagi ketika Zafran tiba - tiba menyodorkan baju kearahnya.
Tak memberi kesempatan untuk terkejut lebih lama lagi, Zafran segera mendorong tubuh Kazua kearah ruang ganti. Setelah memastikan gadis itu bisa melewati pintu masuk, tangan Zafran langsung terulur untuk menutup pintu. Tapi belum sempat hal itu terlaksana, tangan Kazua sudah terlebih dahulu menahannya. Lengkap dengan tatapan protes.
"Selain cewek paling aneh, gue yakin loe juga murid paling ngeyel di jagad raya ini. Sekarang, buruan pake."
Itu bukan kalimat permintaan, tapi jelas perintah. Membuat Kazua terdiam. Apa ia harus mengurungkan niatnya untuk membatalkan perjanjian mereka?
"Atau jangan - jangan loe butuh gue untuk gantiin baju loe. Oke deh, gue juga nggak keberatan," sambung Zafran sambil berjalan mendekat. Refleks, tangan Kazua langsung mendorong tubuh Zafran menjauh. Tanpa peringatan ia langsung menutup pintu ruangan ganti tersebut. Ehem, membanting lebih tepapnya. Dengan kesel ia menganti baju yang ia kenakan dengan pakaian yang Zafran pilihkan untuknya. Sementar di luar, Zafran hanya tersenyum sambil mengalihkan perhatian kearah aneka model baju yang lain.
"Oke, gimana menurut loe?"
Zafran segera menoleh keasal suara. Matanya langsung tertuju kearah Kazua yang kini berdiri tepat di hadapannya.
"Jelek."
Bagai di komando, Kazua dan Zafran segera menoleh kearah asal suara. Tiga orang karyawan butik itu entah sejak kapan kini berada disamping mereka dengan tatapan kompak menatap kearah Kazua dengan kepala yang mengeleng pelan. Zafran ikut mengangguk setuju, semantara Kazua dengan kesel segera berbalik untuk segera kembali menganti bajunya. Ia tidak menyangka bakal memiliki 'juri' lebih dari satu. Benar - benar memalukan. Tapi ngomong - ngomong, boleh nggak sih seorang penjual malah memberikan komentar negativ untuk calon pembeli atas produk mereka sendiri.
"Tunggu dulu, loe coba yang ini," perintah Zafran sebelum Kazua sempat menutup rapat pintunya. Walau masih kesel, tak urung Kazua manut. Lagipula sepertinya ia juga sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengelak.
Namun ternyata, semuanya tidak lantas berhenti di situ. Untuk kesekian kalinya, Kazua kembali mendapatkan gelengan kepala atas pakaian - pakaian yang ia coba. Membuatnya semakin merasa kesel. Emangnya untuk memilih jenis pakaian harus seribet itu ya?
"Sumpah ya, gue frustrasi liat loe."
Kazua melongo ketika mendengar kalimat santai itu keluar dari mulut Zafran saat ia muncul dengan gaun baru untuk kesekian kalinya. Tunggu dulu, kalimat itu bukannya kebalik ya? Harusnya kan dia yang nomong gitu. Secara yang dari tadi harus 'bongkar pasang' kan dia. Zafran mah enak, cuma tinggal tunjuk sama geleng-geleng kepala doank.
"Jadi maksut loe?" tanya Kazua lagi.
"Udah deh, ganti aja tu baju. Lain kali aja kita nyari lagi," selesai berkata Zafran bangkit berdiri. Kemudian segera berlalu meninggalkan Kazua dengan tanpang cengonya.
Post a Comment for "Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 09 / 22"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...