Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 10 / 22

Siap untuk baca lanjutan Novel online kazua mencari cinta bagian ke sepuluh? Kalau jawabnnya iya. Kabar gembira nih soalnya admin kebetulan udah punya _ sedikit _ ide juga waktu buat ngelanjutin. Jadi monggo langsung di baca.

Oh iya, jangan lupa baca bagian sebelumnya juga ya biar nggak bingung sama kelanjutannya. Untuk shorcut silahkan langsung klik disini.

Kazua Mencari Cinta
Kazua Mencari Cinta

Seperti yang di janjikan, keesokan harinya Zafran kembali muncul di hadapan Kazua. Bahkan sebelum itu, keduanya sudah terlebih dahulu mempersiapkan apa yang seharusnya di miliki oleh seorang 'gadis' _ menurut Zafran. Membuat Kazua diam diam berfikir, berapa budget yang telah ia habiskan untuk semua itu? Salah, tepatnya untuk apa ia harus melakukan semua ini?

"Oke, pertama loe pake dulu baju yang ini," kata Zafran sambil menyodorkan bungkusan yang ia bawa.

"Ganti baju? Emangnya baju yang ini kenapa?" tanya Kazua heran. Toh katanya hari ini mereka akan belajar berdandan. Dan untuk urusan baju cukup di skip aja. Terus kenapa harus ganti baju coba. Dan lagi, ni cowok baik amat sih pake beliin baju segala. Kalau terlalu baik gini kan ntar malah jadi susah. Kalau sampai dia jatuh cinta gimana coba? Siapa yang mau tanggung jawab.

Namun bukannya lantas menjawab, Zafran justru malah memutar mata. Kesel akan tingkah gadis itu yang selalu saja protes dengan idenya. Apa susahnya sih langsung manut and nurut.

"Karena habis ini kita mau keluar?"

"Keluar? Kemana?"

"Ih. Loe diomongin bawel banget ya. Manut dikit kenapa. Katanya mau cari pacar?"

"Terus?"

"Nggak ada terusannya. Mau gue yang gantiin?" potong Zafran.

Gantian Kazua yang kesel, dengan segera di raihnya bungkusan tersebut dan segera balik kekamar guna ganti baju. Selang beberapa saat kemudian ia segera keluar menemui Zafran yang tanpak sibuk dengan Lotion yang ada di hadapannya. Menyadari kemunculannya pria itu segera menoleh.

"Kenapa?" tanya Kazua karena Zafran hanya melihatnya dalam diam.

Kepala Zafran mengeleng. "Nggak kenapa kenapa. Cuma seperti yang gue duga, T shirt garis garis ini pasti cocok sama loe."

"Loe yakin ini nggak kegedean?" tanya Kazua sambil menarik kedua sisi bajunya.

"Itu emang model bajunya Oon," balas Zafran ketus membuat Kazua memajukan mulutnya dua centi. "Emp, loe punya Celana Cropped Pants. Tapi yang dibawah dengkul aja. Kalau ada yang warna putih?" tanya Zafran lagi.

Kazua tidak lantas menjawab. Sejenak gadis itu tanpak berpikir. "Kayaknya sih. Bentar ya," selesai berkata Kazua segera balik lagi kearah kamarnya.

"Perfect," komentar Zafran sembari menjentikan jemarinya ketika melihat kemunculan Kazua dengan tampilan barunya.

Mendengar pujian yang untuk pertama kalinya keluar dari mulut Zafran mau tak mau membuat Kazua tersenyum simpul. Entah kenapa hatinya merasa senang.
"Kita tinggal cariin topi, sama sedikit polesan di wajah loe. Oke, kesini."

Kazua hanya angkat bahu sembari berjalan mendekat.

"Pertama pake fondasi susu biar kulit loe keliatan cerah dan halus," kata Zafran memberi perintah, tanpa komentar Kazua manut.

"Selanjutnya mengambar garis tajam akan menekankan bentuk mata," sambung Zafran sambil terus berkarya.

"Berikut, pakai gloss mengkilap biar bibir loe kelihatan penuh."

"Oke, selesai," Kata Zafran sambil tersenyum puas. "Simple, kelihatan santai, nggak norak tapi tetep cantik. Gue emang hebat," puji Zafran yang jelas di tujukan untuk dirinya sendiri.

Walau sempat mencibir, tak urung Kazua harus memuji kemampuan Zafran ketika ia melihat bayangannya di kaca. Pria itu benar, ia memang hebat. Kazua saja hampir tidak yakin kalau ia bisa tampil seperti itu. Tanpa sadar senyum indah tersemat di wajahnya. Dengan penampilan seperti ini ia yakin ia bisa dapat pacar. Salah, dengan memilih Zafran sebagai pelatih, ia yakin ia telah melakukan hal yang tepat.

"Emp, tapi tunggu dulu," kata Zafran sambil berpikir. Pria itu mundur beberapa langkah kedepan dengan tatapan tetap terjurus kearah Kazua yang menatapnya dengan kening berkerut.

"Loe punya aksesori kalung yang agak panjangan atau gelang - gelangan gitu?"

"Oh banyak," selesai berkata Kazua langsung balik kanan kekamarnya. Beberapa saat kemudian ia muncul dengan kota ditangan.

"Nah, loe pake ini," Kata zafran sambil menyodorkan sebuah kalung silver dengan bandulan bulatnya. "Sama ini juga," tambah Zafran lagi. Kali ini dua buah gelang yang ia sodorkan. Tanpa protes, Kazua langsung memakainya.

"Terakhir, loe pake spatu aja. Tapi yang bahannya kain pake tali. Kalau ada warna putih juga."

"Ada sih, tapi gue punyanya warna abu - abu. Boleh nggak?" balas Kazua lagi.

"Coba kita liat dulu."

Lagi lagi Kazua menghilang ke kamarnya baru kemudian muncul lagi sambil menenteng sepatu yang ia maksut.

"Gimana?" tanya Kazua lagi.

Kepala Zafran mengangguk - angguk setuju. "Kalau topi putih punya nggak?" tanya Pria itu lagi.

"Topi? Ntar gue malah terkesan tomboy. Kalau bando aja gimana?" tawar Kazua.

"Nggak cocok," bantah Zafran cepat. "Udah, loe percaya aja sama gue. Loe punya topi nggak?"

"Gue punya koleksi banyak sih sebenernya. Cuma..."

"Udah, bawa aja kesini," potong Zafran cepat.
Lagi lagi Kazua manut. Kembali masuk kekamarnya. Selang beberapa saat keluar dengan tentengan topi yang membuat Zafran melongo.

"Busyed, loe jualan topi ya?" komentar Zafran tak percaya.

"Ngaco. Ya enggak lah. Gue cuma demen ngoleksi aja. Udah deh, dari pada loe ngomentarin hoby gue, sekarang loe pilih aja. Mana yang menurut loe bagus yang harus gue pake."

"Coba ini," kata Zafran sambil meraih sebuah topi dan memasangkannya di kepala Kazua, tapi detik berikutnya kembali ia lepas. "Nggak deh, jelek," bantahnya sendiri sebelum kemudian beralih kearah topi topi yang lainnya.

"Nah, ini aja," kata Zafran ketika pilihannya tertuju kearah sebuat topi berwarna abu - abu dengan sedikit corak warna putih dan biru sebagai pareasinya. "Kalau gini kan loe nggak malu - maluin gue kalau jalan barengan."

Mendengar itu Kazua langsung menatap kearah Zafran yang tanpak tersenyum puas ketika melihat dirinya. Berbeda dengan Kazua yang kini melemparkan tatapan kesel.

"Sebenernya kosa kata kalimat loe itu bisa sedikit di alusin pake ulekan nggak sih? Loe tinggal bilang kalau gue sekarang itu cantik, apa susahnya coba?"

Sama sekali tak terpengaruh, Zafran hanya angkat bahu sembari melirik jam yang melingkar ditangannya.

"Oke, kita pergi sekarang," ajaknya lagi.

"Ha? Kemana?" tanya Kazua lagi.

"Nyari pacar."

"HA?!"

"Ha mulu dari tadi. Ayo buruan, kita udah telat," selesai berkata tanpa permisi Zafran segera meraih tangan Kazua. Mengajaknya berlalu keluar dari rumah. Sama sekali tak memberi kesempatan gadis itu untuk protes apalagi membereskan peralatan dandan mereka. Astaga.

Bahkan saat keduanya melaju di jalan raya, Zafran sama sekali belum menceritakan tujuan mereka. Membuat Kazua hanya mampu menebak - nebak sendiri. Barulah saat Zafran menghentikan motornya, Kazua tau mereka ada di mana. Tapi ia masih tak tau kenapa mereka harus berada disana. Tanpa bisa di cegah, mulutnya kembali bertanya.

"Kita mau ngapain kesini?"

Dan balasan yang ia dapatkan hanyalah mata Zafran yang memutar dengan mulut yang tetap membisu.

Next to Kazua mencari cinta part 11

Detail Cerpen
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

Post a Comment for "Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 10 / 22"