Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 11 / 22
Yess, dari pada pusing mikirin laporan, akhirnya admin memutuskan untuk bikin lanjutan novel online kazua mencari cinta. Secara blognya lama nggak di update lagi juga kayaknya. Bingung sih mau nulis apaan. Ide sedang ngumpet entah kemana.
Nah, buat yang udah penasaran mendingan langsung baca. And biar nyambung sama jalan ceritanya bagusan kalau baca dulu bagian sebelumnya disini.
"Gue di cuekin," gumam Kazua sendiri. "Zaf, kita kesini mau ngapain?" ulang Kazua, kali ini sengaja dengan nada yang lebih di tekankan.
"Bisa nggak sih loe jadi orang nurut aja?" tanya Zafran.
"Dan bisa nggak sih loe itu kalau di tanya nggak usah pake balik nanya?" serang Kazua balik. Tatapan tajam sengaja ia arahkan ke Zafran, tapi yang di tatap tak mau kalah. Bahkan balik melemparkan tatapan yang lebih tajam. Mau tak mau, Kazua ngalah dan memilih megalihkan tatapannya.
"Kan tadi gue udah bilang. Kita kesini mau cariin loe pacar. Udah, sekarang ayo," selesai berkata Zafran segera meraih tangan Kazua untuk melangkah mengikutinya persis seperti ayah yang mengajak anaknya. CATAT : seperti ayah sama anaknya. Bukan seperti pasangan muda yang berjalan bergandengan tangan dengan romantisnya.
Sambil terus melangkah, Kazua membisu. Salah satu tindakan protes yang ia lakukan untuk Zafran yang di rasa suka seenaknya. Tapi seperti itu sama sekali tidak berpengaruh. Zafran justru malah terlihat santai karenannya. Dengan tangan yang tetap bertaut mereka naik kelantai dua yang entah menuju kemana. Kazua sudah tidak tertarik lagi untuk mencari tau tujuannya. Gadis itu justru malah sibuk mengingat. Apa di perjanjian mereka sebelumnya terdapat izin untuk melakukan kontak fisik ya?
"Mereka mana si?"
Gumamam Zafran membuat Kazua menoleh. Hanya menoleh tanpa menjawab karena ia yakin Zafran sama sekali tidak menantikan jawaban darinya. Justru pria itu malah sibuk dengan handphond yang ada di tangan.
"Zafran, disini."
Seiring dengan kepala Zafran yang menoleh, bagai di komando Kazua melakukan hal yang sama. Dan _ masih _ seperti anak yang mengikuti bapaknya, Gadis itu ngekor dibelakang Zafran yang kini melangkah menghampiri kearah sosok yang tadi memanggil dirinya. Dengan cepat Kazua melakukan kesimpulan. Jadi ternyata Zafran kesini untuk bertemu dengan ketiga sahabatnya. Eh enggak dink, empat sepertinya karena sekilas ada yang baru muncul dengan pesanan ditangan.
"Lama banget sih loe. Yang ngajak ketemuan siapa yang harus nungguin siapa," kata satu satunya cewek yang duduk disana kearah Zafran yang kini hanya memberikan senyuman simpul.
"Siapa? Pacar loe?" tanya pria yang duduk disebelahnya.
Awalnya Kazua hanya berniat untuk mendengarkan ketika kesadaran baru muncul. Terlebih tatapan pria itu jelas tertuju kearahnya.
"Siapa? Gue?" tanya Kazua heran sambil menunjuk wajahnya sendiri. Kemudian menyadari kalau bukan hanya pria yang bertanya itu saja yang melihat kearah dirinya, tapi juga ke tiga anggota yang lain.
"Jangan ngaco, sampai lebaran monyet juga gue nggak bakal mau pacaran sama dia."
Kazua yang awalnya heran langsung menganti raut wajahnya menjadi kesel ketika mendengar jawaban ketus dari mulut Zafran. Emangnya cuma Zafran doank? Ia juga ogah kali punya pacar yang suka seenaknya gitu.
"Udah, duduk loe," perintah Zafran tanpa rasa bersalah. "Oke, Kenalin, ini temen temen gue. Arya, Azkiya, Rudi sama Tibi. Dan ini Kazua, tetangga gue."
Bukannya langsung menjawab, Kazua justru malah merasa kagum. Hebat ya, nama namanya aja bisa kompakan gitu.
"Hei, kenalin. Gue Arya."
Tembakan langsung kali ini membuat Kazua mau tak mau menerima uluran tangannya. Terlebih dengan tanpang cakep yang ia punya. Eh, bukan hanya Arya, bahkan Rudi dan Tibi juga. Sementara yang namanya Azkiya juga cantik. Ck ck ck.
Nah, buat yang udah penasaran mendingan langsung baca. And biar nyambung sama jalan ceritanya bagusan kalau baca dulu bagian sebelumnya disini.
![]() |
Kazua Mencari Cinta |
"Gue di cuekin," gumam Kazua sendiri. "Zaf, kita kesini mau ngapain?" ulang Kazua, kali ini sengaja dengan nada yang lebih di tekankan.
"Bisa nggak sih loe jadi orang nurut aja?" tanya Zafran.
"Dan bisa nggak sih loe itu kalau di tanya nggak usah pake balik nanya?" serang Kazua balik. Tatapan tajam sengaja ia arahkan ke Zafran, tapi yang di tatap tak mau kalah. Bahkan balik melemparkan tatapan yang lebih tajam. Mau tak mau, Kazua ngalah dan memilih megalihkan tatapannya.
"Kan tadi gue udah bilang. Kita kesini mau cariin loe pacar. Udah, sekarang ayo," selesai berkata Zafran segera meraih tangan Kazua untuk melangkah mengikutinya persis seperti ayah yang mengajak anaknya. CATAT : seperti ayah sama anaknya. Bukan seperti pasangan muda yang berjalan bergandengan tangan dengan romantisnya.
Sambil terus melangkah, Kazua membisu. Salah satu tindakan protes yang ia lakukan untuk Zafran yang di rasa suka seenaknya. Tapi seperti itu sama sekali tidak berpengaruh. Zafran justru malah terlihat santai karenannya. Dengan tangan yang tetap bertaut mereka naik kelantai dua yang entah menuju kemana. Kazua sudah tidak tertarik lagi untuk mencari tau tujuannya. Gadis itu justru malah sibuk mengingat. Apa di perjanjian mereka sebelumnya terdapat izin untuk melakukan kontak fisik ya?
"Mereka mana si?"
Gumamam Zafran membuat Kazua menoleh. Hanya menoleh tanpa menjawab karena ia yakin Zafran sama sekali tidak menantikan jawaban darinya. Justru pria itu malah sibuk dengan handphond yang ada di tangan.
"Zafran, disini."
Seiring dengan kepala Zafran yang menoleh, bagai di komando Kazua melakukan hal yang sama. Dan _ masih _ seperti anak yang mengikuti bapaknya, Gadis itu ngekor dibelakang Zafran yang kini melangkah menghampiri kearah sosok yang tadi memanggil dirinya. Dengan cepat Kazua melakukan kesimpulan. Jadi ternyata Zafran kesini untuk bertemu dengan ketiga sahabatnya. Eh enggak dink, empat sepertinya karena sekilas ada yang baru muncul dengan pesanan ditangan.
"Lama banget sih loe. Yang ngajak ketemuan siapa yang harus nungguin siapa," kata satu satunya cewek yang duduk disana kearah Zafran yang kini hanya memberikan senyuman simpul.
"Siapa? Pacar loe?" tanya pria yang duduk disebelahnya.
Awalnya Kazua hanya berniat untuk mendengarkan ketika kesadaran baru muncul. Terlebih tatapan pria itu jelas tertuju kearahnya.
"Siapa? Gue?" tanya Kazua heran sambil menunjuk wajahnya sendiri. Kemudian menyadari kalau bukan hanya pria yang bertanya itu saja yang melihat kearah dirinya, tapi juga ke tiga anggota yang lain.
"Jangan ngaco, sampai lebaran monyet juga gue nggak bakal mau pacaran sama dia."
Kazua yang awalnya heran langsung menganti raut wajahnya menjadi kesel ketika mendengar jawaban ketus dari mulut Zafran. Emangnya cuma Zafran doank? Ia juga ogah kali punya pacar yang suka seenaknya gitu.
"Udah, duduk loe," perintah Zafran tanpa rasa bersalah. "Oke, Kenalin, ini temen temen gue. Arya, Azkiya, Rudi sama Tibi. Dan ini Kazua, tetangga gue."
Bukannya langsung menjawab, Kazua justru malah merasa kagum. Hebat ya, nama namanya aja bisa kompakan gitu.
"Hei, kenalin. Gue Arya."
Tembakan langsung kali ini membuat Kazua mau tak mau menerima uluran tangannya. Terlebih dengan tanpang cakep yang ia punya. Eh, bukan hanya Arya, bahkan Rudi dan Tibi juga. Sementara yang namanya Azkiya juga cantik. Ck ck ck.
Post a Comment for "Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 11 / 22"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...