Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Sedih "Akhir Rasa Ini"

Guys, cerpen sedih akhir rasa ini edit version. Nggak tau sih ada yang ngeh atau nggak kalau karya karya di sini mulai di edit lagi satu persatu. Tapi yang jelas admin lagi berusaha. Soalnya suka malu sendiri kalau baca ulang. Baru ngeh kalau ternyata EYD banyak yang ancur, typo bertebaran di mana - mana. Ck ck ck. Sekedar info, cerpen sedih yang satu ini adalah awal untuk cerbung ketika cinta harus memilih. Maksutnya sebelum baca cerita yang itu bagusan baca cerita yang ini dulu.

cerpen sedih

*** Setiap kisah kadang memang tak selalu berakhir indah. Tapi bukan kan dalam setiap kisah kita selalu berharap hal yang indah...***

*** Kita tidak dapat hidup 'hanya' dengan harapan saja, tapi percayalah, kita juga tidak dapat hidup 'tanpa' harapan. ***


Dengan langkah tegap Rangga berjalan melewati sepanjang koridor sekolah. Sebuah senyuman manis tak pernah lepas dari wajah. Sepertinya suasana hatinya sedang benar - benar bagus. Angannya melayang Entah kemana. Yang jelas masih tetap seputar 'Cisa'. Mengingat tentang pertemuan pertama mereka.

Sebenernya pertemuan itu hanya sebuah pertemuan sederhana. Pertemuan tak sengaja yang terjadi di toko buku beberapa waktu dulu. Saat itu ia sedang mencari buku. Tepat saat tangannya terulur untuk meraih sebuah novel Twilight karya Stephenie Meyer, tak di duga sebuah tangan yang lain juga sedang berusaha untuk mengambil objek yang sama. Dan saat pandangannya berbalik, ia benar - benar merasa jantung nya seakan berhenti berdetak. Saat itu ia berharap agar waktu untuk sejenak terhenti. Tatapannya sama sekali tidak bisa teralihkan dari sosok imut yang ada di hadapannya. Seolah pemilik mata bening tersebut telah menghipnotisnya. Rangga langsung yakin kalau itu adalah cinta pandang pertama.

"Eh, kak Rangga?"

Teguran itu segera menyadarkannya. Dan ia hanya mampu tersenyum malu sambil mengaruk kepala yang tidak gatal saat mendapati gadis itu menatapnya bingung.

"Ehem, eh Cisa. Lagi nyari buku juga ya?" tanya Ranga terlihat sedikit salah tingkah.

"Iya nih. Kakak sendiri? Nyari buku juga ya?" Tanya Cisa sambil mengalihkan tatapnnya kearah tangan Rangga dimana karya Stephenie Meyer berada.

"Ya gitu deh."

"Memangnya kakak suka baca novel juga?"

"He?" kening Rangga sedikit berkerut mendengarnya. Ia kan paling anti baca novel. Lagi pula dari pada baca novel mendingan juga cari tutorial SEO (????). Tapi ia segera paham maksutnya saat melihat tatapan Cisa yang terarah pada buku yang ada di tangannya.

"Oh ini?" kata Rangga sambil menunjukkan tangannya. Cisa hanya mengangguk membenarkan.

"Yupz. Twilight. Kisah cinta Romantis antara manusia dan Vampir," ujar gadis itu menegaskan.

"Memangnya Cisa udah baca?".

"Udah donk. Coba aja deh kakak baca. Pasti nanti ketagihan," terang Cisa meyakinkan.

Next : || ||

Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~