Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Remaja Terbaru "That Girl is mine" ~ 16

Long time no see guys. Lama nggak nulis, jari gue kerasa makin kaku aja. Padahal tadinya mau aktif nulis lagi, susah banget ngerangkai kata. Apalagi cobaannya, O em Ji banget. Ck, sedih kalau di ceritain pokoknya. Alahasi, akhirnya mengudara juga Cerbung That girl is mine. Gue udah lupa gimana jalan ceritanya, jadi kalau pendek maklumi aja. Yang penasaran bisa langsung simak kebawa. Moga aja part selanjutnya bisa segera meluncur juga ya.

That Girl is mine
That Girl is mine

"Ar?"

Airi mengangkat wajah. Kali ini memberanikan diri menatap balik kearah Kei. Yakin pria itu tidak akan berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

"Kalau gue bilang gue beneran nggak suka sama loe. Terus loe mau apa?"

Kei tidak lantas menjawab. Mata elangnya masih menatap kearah Airi yang kini membalas tatapannya. Setelah terlebih dahulu menarik nafas, ia kemudian berujar.

"Oke."

"Oke?" ulang Airi dengan nada tanya.

Kei hanya angkat bahu "Oke. Kalau loe emang nggak suka gue. Terus gue bisa apa?"

Mata Airi sedikit menyipit. Aneh dengan perubahan sikap Kei kali ini. Berbanding terbalik dengan sikapnya sebelum - sebelumnya. Apalagi pria itu juga terlihat acuh dengan mengalihkan pandangan kearah pesanan mereka.

Dan untuk sejenak, untuk alasan yang tidak ia tau apa. Airi kecewa dengan tangapannya.

"Loe..." Airi terlihat ragu. Ada banyak kata yang ingin ia lontarkan, sayangnya tidak ada satupun kalimat yang mampu ia rangkai. Alhasi, Airi lebih memilih mengalihkan perhatianya pada makanan yang terhidang. Ngomong - ngomong pesanan mereka terlihat enak.

"Lagian gue bukan tipe orang yang akan berjuang untuk orang yang nggak mau di perjuangin," gumam Kei lirih namun sukses membuat Airi mengangkat wajah kembali. "Sekarang mending loe abisin makanannya. Abis ini gue antarin loe pulang," sambung pria itu menambahkan kalimatnya saat mendapati Airi yang bengong.

Lagi, untuk alasan yang belum ia ketahui apa, napsu makan Airi pun menguap.

***
"Ar?"

"Ya?"

"Loe baik - baik aja kan?"

Airi mengernyit. Pertanyaan Keira terasa aneh. Terlebih Iris juga ikut - ikutan melemparkan tatapan prihatin. Memangnya ia kenapa?

"Tu bakso punya salah apa? Sedari tadi loe tusuk - tusuk doank tanpa di makan. Loe punya dendam sama tu makanan atau gimana?"

"Oh, gue lagi nggak napsu makan."

Iris dan Keira saling pandang.

"Loe lagi ada masalah sama Kei?"

Airi menoleh. Menatap kearah Keira dengan kening berkerut. Ini dari mana jalurnya kenapa nama Kei bisa di bawa? Lagipula sudah semingguan ini pria itu tidak tampak wujudnya. Terakhir mereka ketemu seminggu yang lalu. Saat Kei mengantarnya pulang setelah mereka makan siang bareng. Setelah itu, ia sama sekali tidak muncul. Bahkan disekolah pun, Airi tidak pernah melihat wujudnya.

"Seminggu ini kita sama sekali nggak ada liat dia. Biasanya juga dia kan sering nyamperin loe. Dia emang kemana?" Iris menambahkan.

"Ya mana gue tau. Kenapa kalian nanya sama gue?"

"Ya kan elo yang pacarnya dia. Terus kita mau nanya sama siapa lagi kalau bukan sama loe?"

Ucapan Kiara tak urung membuat gadis itu mendapatkan tatapan tajam.

"Gue bukan pacarnya!"

"Jadi kalian udah putus. Busyed. Di traktir pajak jadian juga belum udah main putus aja. Jagung juga kayaknya umurnya lebih panjang darimana masa jadian kalian. Gimana sih loe?"

Kalimat bernada menyalahkan ala Kiara tak urung membuat Airi kesel. Pajak jadian apanya? Memangnya ia pernah jadian sama Kei?

Tapi kalau di ingat lagi, sebenarnya dia sama Kei itu pacaran beneran nggak sih? Memikirkan hal itu tak urung membuat Airi sering merasa pusing sendiri. Terlebih mengingat ucapan Iris tadi. Seminggu ini, Airi memang tidak pernah melihat Kei lagi. Tidak di tempat kerja, tidak di sekolah. Tidak dengan sengaja apalagi tidak sengaja. Sebenarnya pria itu kemana?

"Astaga. Itu Kei kenapa?"
Refleks, Airi memutar pandangan kebelakang. Menatap kearah tatapan Iris dan Keira yang duduk tepat dihadapannya. Tatapan matanya sedikit menyipit saat melihat Kei yang melangkah masuk kekantin sembari mengedarkan pandang kesekeliling. Mungkin untuk mencari bangku kosong yang bisa ia tuju karena kebetulan di jam istriahat kantin selalu ramai.

Sekilas, Airi yakin jika Kei juga menatap kearahnya. Tapi kemudian ia menyadari pria itu segera mengalihkan pandangan menuju kearah meja di pojok kantin yang kebetulan kosong. Tak hanya sikapnya yang membuat Airi heran, tapi juga tampilannya.

Kei yang biasa terlihat rapi nan staylis yang di dukung wajah kejepangannya kali ini muncul dengan kaki yang sedikit pincang. Ditambah lengan kiri yang penuh lilitan perban mengantung di depan dada dengan bantuan ikatan di lelar. Belum juga dengan adanya perban di dahi. Tampilannya jelas penuh luka. Ada apa dengan pria itu?

"Kok bisa luka - luka gitu Ar. Kei kecelakaan?"

Airi kembali menatap kehadapannya. Pertanyaan Iris sama sekali tidak membantu. Memangnya ia bisa tau dari mana jika kenyataannya ia juga baru menyadarinya barusan.

"Nggak tau."

Airi terlihat acuh sembari mengalihkan perhatian kearah bakso pesanannya dan mulai menyuapkan kedalam mulut. Rasanya terasa kacau karena bakso tersebut sudah lumayan dingin. Ditambah dalam diam tanpa di komando pikirannya otomatis tertuju pada Kei.

"Lah, dia malah makan dengan santi. Gila, buru. Samperin pacar loe itu, nggak liat apa sekarang dia di kerubungi cewek - cewek lain?"

Kalimat Keira hanya di balas pelototan. "Gue bukan pacarnya!"

Tanpa menunggu kalimat balasan, Airi segera bangkit berdiri. Berlalu meninggalkan kedua temannya yang saling bertatapan heran. Terlebih juga, makanan Airi dibiarkan begitu saja padahal gadis itu terkenal jarang menyisakan makanan. Mengira sahabatnya akan menghampiri Kei, Iris dan Keira di buat makin heran ketika melihat rekan sekelasnya malah berlalu keluar kantin.

Bergegas untuk bisa segera menyusulnya, Keira dan Iris pun berlomba untuk segera menandaskan makanan mereka.

Next Cerbung That Girl is Mine Part 17

Detail Cerbung
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

9 comments for "Cerpen Remaja Terbaru "That Girl is mine" ~ 16"

  1. Salah satu genre teenlit yg masih we suka. Airi i.i.i.i
    Semangat nulis kak

    ReplyDelete
  2. Kak ana, kenapa jarang update?
    Udah lamaa banget Aku tungguin cerita airi Sama kei update.

    ReplyDelete
  3. kak ana di tungguin yaa cerita lanjutannya

    ReplyDelete
  4. Kak ana ceritanya kak lanjutin dah greget bngt ini

    ReplyDelete
  5. Kak cerita nya kak lanjutin kak dah gereget banget ini

    ReplyDelete

Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...