Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Cinta "You're My Girl ~ 05

Holla hallo guys. Admin muncul lagi nih. Ada yang kangen pengen tau lanjutan dari cerbung You're My Girl kah? Kalau jawabannya iya, yuk mari langsung simak ke bawah. Dan biar nyambung sama jalan ceritanya bagusan kalau baca dulu bagian sebelumnya di sini.

Akhir kata, happy reading aja ya. Jangan lupa RCL, Read, Comment and Like, itung itung biar adminnya semangat lagi buat nulis.

You are my girl
You're My Girl

"Wah, gila. Shila dapat nilai seratus lagi," Vivin yang kebagian tugas membagikan kertas ulangan matematika segera mendapat perhatian.

Pasalnya belum pernah ada sejarahnya dikelas mereka ulangan matematika dadakan ada yang mendapatkan nilai sempurna. Makanya seisi kelas heboh. Apalagi ulangan kali ini terdiri dari sepuluh soal. Masing masing soal ada anak soalnya lagi. Ingrid, yang selama ini dikenal sebagai jagonya matematika saja di buat melongo. Tidak menyangka kalau sosok yang akan mengalahkannya kali ini adalah orang yang selama hampir dua tahun ke belakang menjabat sebagai siswi paling bodoh.

"Shila, kasi tau kita rahasianya donk kenapa bisa pinter gitu," sambung Vivin sambil menyerahkan kertas hasil ulangan kearah Shila. Pria itu sengaja datang menghampiri karena tau kalau kaki Shila masih sakit.

"Ia Shil. Apalagi loe kan udah kadung terkenal jadi siswa paling Oon," Tiara menambahkan.

"Emp, apa ya?" kata Shila sambil berpikir. "Yang pertama baca bismilah, makan tiga kali sehari, tidur yang cukup, rajin olah raga dan jangan lupa terus berdoa, jomblo dilarang ikutan karena pasti nggak akan mempan," terang Shila dengan mimik wajah serius.

"Huuuuuu..." ledekan Koor terdengar, Shila hanya tertawa sementara Pak Rasyid, guru matematikanya, hanya geleng - geleng kepala melihat ulah anak didiknya.

"Tapi Shil, loe kenapa tobat jadi anak dodol? Secara kita udah denger dari cerita guru kalau loe itu emang udah dasarnya pinter dari sononya?" selidik Rion pas jam istirahat. Pak Rasyid baru saja keluar jadi kelas masih rame. Teman - temannya yang lain juga kini sedang menatapnya penuh minat.

"Apa jangan jangan karena loe udah kapok ya di hukum mulu," Lilik menambahkan.

Shila mengeleng. Sementara teman - temannya pada mendekat karena menyadari kalau gadis itu terlihat akan menjawab. "Tanyain temen sebangku gue nih."

Delon melongo. Tangannya menunjuk kearah wajahnya sendiri sembari mulutnya berujar heran. "Lho, kok gue?"

"La kan emang elo yang nyuruh," balas Shila dengan polosnya.

"Tunggu dulu, jadi loe mau belajar karena di suruh Delon?" Apita ikut nimbrung, Shila hanya angkat bahu.

"Mau amat loe di suruh tu anak," cela Kevin cepat. Sejenak pria itu tampak sedang berpikir. "Tapi kalau di pikir lagi. Kalian berdua kan kayaknya emang selalu deket. Kemana mana sering berdua. Jangan jangan itu karena..."

"Jangan nebak yang aneh aneh," potong Shila sebelum Kevin sempat menyelesaikan ucapannya. "Gue mau karena Delon janji akan mengabulkan tiga permintaan gue. Apapun itu. Diulang, A-pa-pun," gadis itu sengaja mengunakan kalimat yang tegas pada kata 'apapun' untuk memperjelas maksut ucapannya. Yang mendengar tampak mengangguk - angguk sembari melirik kearah Delon, tapi tersangka masih terdiam tanpa komentar.

"Kenapa tawaran itu menarik? Emangnya loe mau minta apa sama dia? Jangan - jangan loe minta di kawinin ya?"

Tawa seisi kelas langsung terdengar begitu Vero menyelesaikan ucapannya.

"Ngaco, kebagusan banget dianya gue minta begituan," Shila sewot. "Tebakan yang sama sekali tidak berbobot," imbuhnya lagi.

"Lah terus, emangnya loe mau minta apa?"

Kali ini Shila tidak spontan menjawab. Gadis itu tampak tersenyum sambil pasang pose sedang berpikir. "Emp, apa ya? Sebenernya masih gue pikirin sih. Cuma..." gadis itu sengaja mengantungkan ucapannya untuk membuat teman temannya makin penasaran. "Ada yang tertarik buat liat Delon pamer abs gak?"

Tidak ada jawaban, semuanya justru saling pandang karena tidak mengerti.

"Iya, soalnya gue kepikiran buat nyuruh dia lari - lari keliling lapangan sekolah cuma pake celana dalem. Huwahahahha."

Tawa yang lebih membahana dari sebelumnya kembali terdengar. Ada yang suit suit nggak jelas, ada yang tepuk tangan, ada yang ngebrak meja. Bahkan Desta dan Desti malah sampe geplak - geplakan. Sementara Delon, sang terdakwa justru diam memucat.

"Loe bercanda kan?" Delon memaksa Shila menoleh kearahnya tapi gadis itu mengabaikan. Malah ketika tawa mulai reda ia kembali buka mulut.

"Atau bisa juga gue suruh dia ikutan cheerleaders cuma pake bikini."

"Huwahahha.... Dasar yadong. Otak loe ngeres," cela Gresia walau tak urung tawanya lah yang paling keras.

Shila mencibir. "Yee.... Gue kan cuma ngusul. Ntar juga yang nikmatin paling kalian. Biar lebih seru, ayo ada yang terarik nggak buat sekalian jadi make overnya ntar."

"Nggak lucu," selsai berkata dengan kesel Delon bangkit berdiri. Berlalu begitu saja meninggalkan kelas diantar dengan sorakan teman temannya yang masih menertawai dirinya. Sama sekali tidak terpengaruh dengan aksi ngambek yang ia lakukan.

Dengan kesel Delon berlalu meninggalkan kelasnya. Shila benar - benar keterlaluan. Bisa - bisanya dia mengolok - olok dirinya sampai segitunya. Lagian tu cewek curang, mana ia tau kalau ternyata dia otaknya encer.

Ingatan itu mau tak mau menghentikan langkah Delon yang tanpa tujuan. Kalau di pikir lagi, bukan hanya itu yang tidak ia ketahui tentang gadis itu. Bahkan setelah hampir dua tahun kebelakang ia akrab dengan Shila, tidak banyak yang ia ketahui tentang dirinya karena kenyataannya gadis itu memang tidak banyak bercerita.

Setelah menghela nafas sejenak, Delon membalikan langkah kakinya. Kelas menjadi tujuannya kali ini. Begitu tiba disana, kening Pria itu sedikit berkerut. Kelas telah sepi, hanya ada Iris dan Kiara yang sepertinya sengaja menggunakan waktu istiahat untuk saling bercerita dari hati ke hati di kelas.

"Iris, Shila mana?"

Sosok yang di panggil Iris menoleh. Karena keasikan bercerita dengan Kiara ia sampai tidak menyadari kehadiran Delon yang muncul di kelasnya.

"Nggak tau. Kekantin kali," sahut gadis itu asal.

Delon sudah akan segera beranjak ketika gadis itu kembali menambahkan. "Soalnya tadi dia disamperin sama.... siapa tu anak. Emp.... oh iya. Alfa kalau nggak salah. Loe tau kan? Itu lho, cowok yang kemaren nganterin dia kesini."

Lagi - lagi Alfa. Mendengar nama itu Delon makin kesel. Tanpa berkomentar apa - apa ia segera berlari kearah kantin. Matanya menyapu seluruh ruangan yang memang sedang rame, tapi nihil. Tak tampak bayangan Shila sama sekali. Merasa tidak akan menemukan petunjuk kalau ia terus disana, Delon mengubah haluannya mencari ke seisi penjuru sekolah.

Saat melewati taman sekolah, langkah Delon terhenti. Tatapannya terpaku kearah sepasang anak muda dengan seragam sekolah yang sama dengannya sedang duduk santai sembari mengobrol. Bahkan sesekali di selingi tawa. Tak hanya itu, keduanya juga terlihat sedang menikmati makanan dari satu kotak bekal yang sama.

Keakraban itu tidak akan mengusiknya sama sekali andai saja sang gadis bukanlah orang yang ia kenal, Shila, teman sebangkunya yang kini sedang bersama Alfa. Ia belum pernah melihat Shila seakrab itu dengan orang lain _ selain dirinya. Saat itu, rasanya sesuatu berdebun di dadanya, disusul rasa ngilu yang belum pernah di alami seumur hidupnya.

O Good! Delon tak tau harus bereaksi seperti apa. Jika menurutkan hati, ia akan langsung menghampiri mereka dan memisahkannya. Tapi kenyatannya yang ia lakukan justru malah menyelinap menjauh dari tempat itu. Pemandangan tadi menjelaskan satu hal yang penting baginya. Sesuatu yang selama ini menghantui benaknya kalau gadis itu diam diam menyukainya. Tapi ternyata.... Sepertinya anggapannya salah. Perlakuan akrab Shila pada dirinya bisa dilakukan oleh gadis itu pada pria lainnya.

PS: Kalau suka sama ceritanya, bantu share ya... :D

Next to Cerbung You're My Girl Part 6

Detail Cerbung
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

3 comments for "Cerpen Cinta "You're My Girl ~ 05"

  1. Duh bs terancam tuh persahabatan shila n delon :o next kak

    ReplyDelete
  2. Klo diliat dri judulnya hrsnya happy ending nih kak . . Hhe :D

    ReplyDelete
  3. #Ana_Rachmadany, lah emangnya yang mau ngancam mereka siapa?...
    Happy ending? Emp.... emang "You're my girl" nya yang ngomong siapa?
    Delon kah?...
    Alfa kaliiiii....
    #laaaaaahhhh

    ReplyDelete

Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...