Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 06 / 22
Abis lebaran ini masih dalam proses bermalas malasan #dihajar. Tapi ya begitulah, dari pada nyelesein novel online kazua mencari cinta, beberapa waktu ini sang admin emang lebih demen jadi pembaca kayaknya. :D #curcol deh. Emp, tapi walau bagaimanapun lanjutannya tetep muncul kok. Rada molor si emang, tapi akh sudahlah. Buat yang udah nggak sabar pengen tau kelanjutannya mendingan langsung baca. And untuk part sebelumnya bisa di cek disini.
Setelah memastikan kalau jepitan rambut di kepalanya tertata rapi, Kazua segera melangkah meninggalkan kamarnya. Tanpa sempat sarapan gadis itu setengah berlari kearah halte bus. Tadi malam ia keasikan nonton drama korea high school love on, drama yang baru ia download beberapa waktu yang lalu. Karena episodenya sudah lumayan panjang makanya ia nonton sampai larut. Itulah kenapa kali ini ia bisa bangun kesiangan. Untuk itu ia segera bergegas berangkat agar tidak ketinggalan bus yang akan mengantarnya ke sekolah.
Kazua akhirnya bisa menghembuskan nafas lega. Ia beruntung karena bus belum berangkat. Ditambah kursi disamping pintu masuk kebetulan kosong. Dan sepertinya itu satu – satunya kursi yang belum di duduki. Dengan santai ia mendaratkan tubuhnya disana sembari berpikir. Perutnya lapar, apa ia sanggup menunggu hingga jam istirahat?
Tepat saat bus akan melaju, seorang nenek – nenek masuk. Kepalanya menoleh kesekeliling. Tapi sepertinya semua kursi sudah di duduki. Akhirnya ia memilih berdiri tepat disamping pintu. Kazua sendiri segera mengedarkan pandangan kesekeliling. Di sampingnya tampak pria yang yang duduk santai, tapi sepertinya tidak ada tanda – tanda berbaik hati untuk membiarkan nenek itu duduk. Setelah terlebih dahulu menghembuskan nafas sejenak, Kazua bangkit berdiri. Walau perutnya lapar minta diisi, ditambah ia juga merasa sedikit lelah habis berlari, tapi sepertinya ia masih lebih kuat berdiri dari pada nenek – nenek itu.
Tiba di halte di dekat sekolahnya, Kazua dengan cepat melangkah turun. Tujuan pertamanya adalah kantin sekolah. Ia yakin ia tidak sanggup kalau harus menunggu hingga jam istirahat. Mungkin sepotong roti cukup untuk menganjal perutnya terlebih dahulu. Tanpa ia sadari sedari tadi sejak pertama sekali ia menginjakan kaki kedalam bus ada sepasang mata yang mengamatinya. Mengamati sikap baiknya dengan tatapan kagum.
“Kazu, loe tumben telat?” bisik Keysia begitu Kazua masuk kekelas sementara Pak Surasman sudah mengekor di belakang, siap untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa.
“Gue abis mampir kekantin dulu tadi,” balas Kazua balik berbisik.
“Ngapain?”
“Nganter setoran,” balas Kazua ngasal. Keysia tanpak mengernyit, tapi tidak membalas lagi. Terlebih pak Surasman kebetulan sedang menatap kearahnya.
Begitu tiba waktu istirahat, tanpa ba bi bu Kazua segera menyeret Keysia untuk langsung menuju kekantin. Sayangnya sebelum tiba kesana, gadis itu sudah terlebih dahulu membelokan tujuannya kearah ruang guru. Nggak tau ada urusan apa, Kazua yang sudah merasa cukup lapar memutuskan untuk kekantin. Lima menit kemudian matanya tanpak bersinar ketika melihat semangkuk bakso berada tepat dihadapannya. Tanpa berpikir lagi, ia mulai menyendokan makanannya.
“Tumben sendirian, temen loe mana?”
Secara refleks, Kasua mendongak. Tanpa sadar kuah mie yang baru saja ia masukan kedalam mulut membasahi sekitar bibirnya. Keningnya berkerut samar melihat sosok yang ada di hadapannya baru kemudian ia menoleh kesekeliling. Setelah memastikan tiada siapapun yang berada di dekatnya ia kembali menoleh kedepan.
![]() |
Kazua Mencari cinta |
Setelah memastikan kalau jepitan rambut di kepalanya tertata rapi, Kazua segera melangkah meninggalkan kamarnya. Tanpa sempat sarapan gadis itu setengah berlari kearah halte bus. Tadi malam ia keasikan nonton drama korea high school love on, drama yang baru ia download beberapa waktu yang lalu. Karena episodenya sudah lumayan panjang makanya ia nonton sampai larut. Itulah kenapa kali ini ia bisa bangun kesiangan. Untuk itu ia segera bergegas berangkat agar tidak ketinggalan bus yang akan mengantarnya ke sekolah.
Kazua akhirnya bisa menghembuskan nafas lega. Ia beruntung karena bus belum berangkat. Ditambah kursi disamping pintu masuk kebetulan kosong. Dan sepertinya itu satu – satunya kursi yang belum di duduki. Dengan santai ia mendaratkan tubuhnya disana sembari berpikir. Perutnya lapar, apa ia sanggup menunggu hingga jam istirahat?
Tepat saat bus akan melaju, seorang nenek – nenek masuk. Kepalanya menoleh kesekeliling. Tapi sepertinya semua kursi sudah di duduki. Akhirnya ia memilih berdiri tepat disamping pintu. Kazua sendiri segera mengedarkan pandangan kesekeliling. Di sampingnya tampak pria yang yang duduk santai, tapi sepertinya tidak ada tanda – tanda berbaik hati untuk membiarkan nenek itu duduk. Setelah terlebih dahulu menghembuskan nafas sejenak, Kazua bangkit berdiri. Walau perutnya lapar minta diisi, ditambah ia juga merasa sedikit lelah habis berlari, tapi sepertinya ia masih lebih kuat berdiri dari pada nenek – nenek itu.
Tiba di halte di dekat sekolahnya, Kazua dengan cepat melangkah turun. Tujuan pertamanya adalah kantin sekolah. Ia yakin ia tidak sanggup kalau harus menunggu hingga jam istirahat. Mungkin sepotong roti cukup untuk menganjal perutnya terlebih dahulu. Tanpa ia sadari sedari tadi sejak pertama sekali ia menginjakan kaki kedalam bus ada sepasang mata yang mengamatinya. Mengamati sikap baiknya dengan tatapan kagum.
“Kazu, loe tumben telat?” bisik Keysia begitu Kazua masuk kekelas sementara Pak Surasman sudah mengekor di belakang, siap untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa.
“Gue abis mampir kekantin dulu tadi,” balas Kazua balik berbisik.
“Ngapain?”
“Nganter setoran,” balas Kazua ngasal. Keysia tanpak mengernyit, tapi tidak membalas lagi. Terlebih pak Surasman kebetulan sedang menatap kearahnya.
Begitu tiba waktu istirahat, tanpa ba bi bu Kazua segera menyeret Keysia untuk langsung menuju kekantin. Sayangnya sebelum tiba kesana, gadis itu sudah terlebih dahulu membelokan tujuannya kearah ruang guru. Nggak tau ada urusan apa, Kazua yang sudah merasa cukup lapar memutuskan untuk kekantin. Lima menit kemudian matanya tanpak bersinar ketika melihat semangkuk bakso berada tepat dihadapannya. Tanpa berpikir lagi, ia mulai menyendokan makanannya.
“Tumben sendirian, temen loe mana?”
Secara refleks, Kasua mendongak. Tanpa sadar kuah mie yang baru saja ia masukan kedalam mulut membasahi sekitar bibirnya. Keningnya berkerut samar melihat sosok yang ada di hadapannya baru kemudian ia menoleh kesekeliling. Setelah memastikan tiada siapapun yang berada di dekatnya ia kembali menoleh kedepan.
Post a Comment for "Novel Online "Kazua Mencari Cinta" ~ 06 / 22"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...