Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Pendek Terbaru "Love Line"

Kembali update blog dengan postingan baru. Tepatnya Cerpen Pendek Terbaru "Love Line" yang muncul berkat ide dadakan yang tiba tiba mampir. Lantas bagaimana dengan kabarnya 'Kazua mencari cinta'? Menghilang lagi kah? Akh, sepertinya memang begitu. #ditabok.

Okelah, anggap aja ini cerpen selingan dari pada nggak ada postingan. Untuk yang penasaran sama ceritanya bisa langsung baca aja. Happy reading ya....


Satu dua tiga, hitung Vhany dalam hati sembari menetralkan deru nafasnya yang memburu. Tadi begitu bel berbunyi ia memang langsung melesat dari kelasnya. Setelah yakin kalau kini ia merasa lebih baik, Vhany sedikit berdehem baru kemudian melongokkan kepalanya kekelas 2 IPA, kelas dinama Rei, sahabatnya berada.

"Rei," teriak Vhany nyaring.

Oh ya, benar - benar nyaring. Seolah Vhany sama sekali tidak perduli dengan sekitar. Dan pada dasarnya ia memang tidak perduli. Terbukti ketika dengan cueknya gadis tersebut melontarkan senyum kearah Rei yang menatap dirinya dengan kening berkerut _ walau jelas yang menatapnya tidak hanya Rei tapi juga seisi kelas.

"Vhany, ngapain loe teriak - teriak. Loe kira kita lagi di hutan?" gerut Rei kearah gadis itu yang kini berlahan menghampirinya. Mengabaikan kenyataan kalau ia melangkah tanpa permisi.

"Udah pulang belom? Pulang bareng yuk?" ajak Vhany mengabaikan gerutan Rei padanya.

"Cie cie cie, udah kayak pasangan suami istri aja nih. Swiwiiiit....."

Rei menoleh kearah Aldo yang baru saja mengodanya. Begitu juga anak anak lain yang juga kini menatap mereka sambil tertawa. Rei hanya angkat bahu, tidak membantah walau jelas ia tidak membenarkan. Karena ia tau itu percuma, toh mereka memang biasanya begitu Ya, memang biasanya begitu. Setiap kali Vhany muncul kekelasnya untuk pulang bersama _ yang memang sudah menjadi rutinitas harian gadis itu _ mereka selalu mengoda.

"Kenapa? Cemburu loe? Makanya buruan tembak gue," balas Vhany dengan pedenya yang justru malah membuat suasana makin ramai.

"Apaan sih? Udah ayo kita pulang," putus Rei kearah Vhany. "Sory Kei, gue duluan ya," pamit Rei kearah Kei, teman sebangkunya yang sedari tadi hanya duduk diam sembari menonton. Pria itu hanya membalas anggukan sembari menoleh sekilas kearah Vhany yang masih tertawa meladeni ledekan teman teman Rei.

"Eh Rei, kita jangan langsung pulang yuk. Temenin gue makan Ice cream dulu," kata Vhany saat keduanya sedang melangkah meninggalkan sekolah.

Rei tidak langsung menjawab, pria itu tampak mengerutkan kening sembari mengamati gadis di sampingnya. "Ada masalah apa?" tanya Rei langsung.

Vhany hanya nyengir sembari angkat bahu. Sedikit senang ketika melihat perhatian Rei padanya. Terlebih ketika Rei langsung tau suasana hatinya. Ya, ia memang selalu makan Ice cream kalau suasana hatinya sedang buruk. Tak terkecuali hari ini. Setelah tadi malam ia semalaman mengerjakan PR biologi yang susah dan banyaknya nggak ketulungan, tau tau hari ini tu buku malah ketinggalan. Alhasil, ia harus di ceramain oleh gurunya yang galak. Dapat tambahan tugas lain sebagai pengantinya lagi.

"Eh dia begong. Ya sudah, ayo gue temenin. Tapi kali ini loe yang bayarin ya. Secara loe kan makannya yang paling banyak," kata pria itu lagi. Vhany mencibir, walau tak urung mengangguk membenarkan.

"Eh Vhan, loe kenal Irma nggak?" tanya Rei saat keduanya duduk santai sembari menikmati Ice cream pesanannya masing masing. Rei rasa coklat, sementara Vhany lebih memilih rasa strawberry, rasa buah kesukaannya.

"Irma?" ulang Vhany sambil menoleh kearah Rei yang kini juga sedang menatapanya. Melihat tatapan pria itu yang terlihat menanti jawaban darinya membuat Vhany kontan menjawab tanpa berpikir lagi. "Irma yang mana dulu nih? Anak baru yang dari Pomalaa itu?"

Anggukan kepala Rei membuat Vhany kontan mengernyit. Terlebih ketika ia melihat kilat yang tidak biasanya di mata pria yang kini duduk tepat di hadapannya.

"Kenapa loe nanya nanya? Jangan bilang kalau loe naksir sama dia?" tuduh gadis itu cepat.

Kali ini Rei tertawa. Tidak lantas menjawab justru tangannya malah terangkat mengacak acak rambut Vhany yang membuat gadis itu langsung menepis tangannya. Jujur saja, ia paling tidak suka kalau ada yang mengacak acak rambut yang sudah di tatanya dengan sepenuh hati. Dan entah mengapa, yang namanya Rei adalah sosok yang paling suka melakukan hal itu.

"Buruan abisin tuh Ice cream loe. Udah siang tau. Gue masih ada les piano nanti sore."

Ucapan Rei membuat Vhany makin curiga. Ini kenapa pembicaraan mereka di belokin dengan seenak jidatnya begitu? Tapi ketika ia melirik jam yang melingkar di tangan, gadis itu tak urung manut. Rei benar. Sekarang sudah cukup siang untuk hitungan waktu pulang sekolah. Dan jika ia tidak bergegas, sepertinya bukan hanya Rei yang akan telat ikutan Les, ia juga pasti akan di omeli oleh orang tuanya.

Lanjut Baca : || ||

Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

2 comments for "Cerpen Pendek Terbaru "Love Line""

  1. Cerpen tentang kisah cinta kita berdua kapan di tulis na ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gimana mau di tulis mas bro.
      Kisah kita kadung usai bahkan sebelum di mulai. #apasih

      Delete

Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...