Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Story About us ~ 03 | Cerpen terbaru

Story About us _ Lagi lagi cerpen yang sempat terlupakan #GetokAdminnya. Thanks for Vhany karena udah ngingetin. Ah, sifat pelupaku sudah mendekati taraf dewa sepertinya.

So tanpa perlu basa basi panjang lebar lagi, lanjut baca aja yuks. Oh ya, untuk part sebelumnya bisa klik di sini.

Happy reading...!!..


Story About us

Keesokan harinya, Vanno dengan senangnya duduk di kursi samping tantenya untuk sarapan bareng, yang tentu membuat tante dan omnya bingung, kira-kira nih anak kesambet apa lagi ea?

"Vanno, kamu kesambet apa lagi sekarang?" tanya tantenya.

"Hust, tante. Sembarangan aja, masa' keponakannya sendiri di bilang kesambet sich. Vanno itu lagi seneng tante..." kata Vanno.

"Kamu seneng kenapa? menang lotre lagi ea?"

"Ini bukan hanya menang lotre tante... pokoknya lebih dari apa pun deh tante..." kata Vanno sambil tersenyum-senyum.

"Sukses jalan nya kemaren?" tanya om Frans kearah Vanno.

"Wah sukses besar om, bahkan lebih sukses dari harapan."

"Oh ea? Maksudnya sukses gimana tuh?" tanya tantenya bingung.

"Tante sama om tau nggax sih..."

"Enggax" jawab tante dan omnya serentak, yang buat Vanno jadi bingung."ia, tante sama om nggax tau, emang tau apa?" tanta tantenya.

"Ta makanya Vanno mau kasih tau..." kata Vanno sebel karena di potong pembicaraannya "Vanno itu... baru jadian sama seorang cewek."

"Ha?! yang bener kamu? bukannya kamu baru beberapa hari di sini ea, kok udah dapat gebetan sih?" tanya tantenya heran.

"yaah tante, kayak nggax tau Vanno aja, gini-gini kan Vanno keren tante. Jadi nggax susah donk cari gebetan?".

"Siapa cewek bego yang mau di tipu sama kamu?" tanya om nya.

"Ah om kok ngomongnya kayak gitu sih."

"He he he, bercanda. Emang siapa yang berhasil kamu gaet di sini?."

"Emmm dia..."

"Jangan bilang cewek itu Vanny" potong tantenya cepat.

"Emang kalau Vanny kenapa ma?" tanya 0m Frans.

"Ia tante, emang kalau Vanny kanapa?"

"Karena itu nggax mungkin. Impossible"

"Ada yang salah ea?" tanya Vanno bingung.

"Tante kasi tau ya. Vanny itu orangnya tertutup banget, nggax gampang di taklukin. Jadi dia nggax mungkin bisa nerima kamu gitu aja, jangan kebanyakan ngayal bisa mendapatkannya..." kata tantenya.

"0h mama, papa kira ada apa..." kata om Frans lega.

"Ia nih tante, Vanno kira ada apa. Tapi kalau itu tante tenang aja, Vanno bisa menanganinya kok. Buktinya sekarang dia pacar Vanno" kata Vanno dan tante nya langsung tersedak, karena kaget. om Frans langsung menyodorkan air minum untuk istrinya.

"Pelan-pelan tante..." kata Vanno.

"Serius kamu van?!" tanya tantenya nggax percaya.

"Serius apa nya?."

"Serius, Vanny pacar kamu?"

"Ya serius lah tante, buat apa sih Vanno ngebohong. Ya ini beneran lah, Vanny pacar Vanno kenapa? tante nggax setuju ea?" tanya Vanno.

"Bukan itu, tante sih fine-fine aja. Tapi masa' sih, Vanny bisa luluh sama kamu?" tantenya mulai nggax percaya. "Kamu pakai ilmu apa?"

"Mama nih, Vanno itu kan nggax jelek-jelek amet. Lagian ini pasti karena omnya keren, jadi nular ke keponakannya..." kata om Frans.

"Ha, bener tuh om" Vanno membenarkan. "Lagian tante, siapa sih yang mau nolak jadi pacar Vanno, cowok paling keren, rajin, baik, cool, plus gemar menabung" lanjutnya semangat.

"Tunggu-tunggu-tunggu...., kalau yang lainnya sih 0k, tapi kalau yang gemar menabungnya buat apa?" tanya tatenya bingung begitu juga sama omnya. Vanno langsung senyum-senyum gaje alias nggax jelas.

"Ah tante sama om macam tak tau-tau aja... ya itu kan cuma buat gaya aja. gimana sih, yaaa agar terlihat lebih kerenan dikit gitu..." kata Vanno sambil tersenyum-senyum.

"0h kirain beneran,..." kata om dan tantenya.

"Ya nggax lah he he he"

"Kamu berangkat bareng om van?" tanya om Frans.

"Emmm, nggax deh 0m. Vanno mau ngantar Vanny ke tempat kerjanya dulu, abis itu baru Vanno berangkat kerja, kita ketemu di kantor aja gimana?" tanya Vanno mengusulkan.

"Ya udah terserah kamu aja..." kata om Frans.

"Tapi van, bukannya Vanny itu guru private ea. Dan kalau guru private kan biasanya kerja siang. Emang pagi-pagi gini, dia kerja di mana?" tanya tantenya sambil mengingat-ingat.

"Kata Vanny, kalau pagi, sekarang dia kerja ngajar di TK emang tante nggax tau?" tanya Vanno.

"Emmm, kurang tau juga sih, abis dia nggax pernah cerita kalau kerja ngajar di TK, sejak kapan ea.... prasan bisanya tiap pagi dia di sini..."

"Ya iyalah, orang sejak hari ini, dia mendaftarnya udah lama juga tapi, baru di panggil sekarang katanya...."

"0ooh, pantesan aja tante nggax tau..." kata tantenya.

"Emmm ya udah tante, Vanno berangkat dulu ea..."

"Ia hati-hati..."

"Pasti. emm, om kita ketemu di kantor ea..." kata Vanno sambil beranjak dari tempat duduknya, yang di balas anggukan sama om Frans.


Story About Us


Hari-hari berlalu, tanpa terasa udah hampir 4 bulan Vanno berada di rumah tantenya, dan itu berarti udah hampir 4 bulan juga Vanno jadian sama Vanny, dan itu membuat ke duanya menjadi akrab. Kemana-mana selalu berdua, bahkan di rumah juga sering ngobrol bareng di balkon kamar masing-masing.

Setiap hari Vanny kerjanya selalu di antar sama Vanno, dan setiap pulang selalu di jemput, kadang-kadang juga mereka makan siang bareng kalau ada kesempatan. Setiap malam minggu mereka nonton bareng sambil jalan-jalan, pokoknya seneng-seneng deh.

Dan siang itu, selesai makan siang, saat Vanno lagi menunggu Vanny yang bilang mau ke toilet bentar, ia melihat seorang cowok yang tak jauh darinya, terlihat sedih, kecewa, marah, dan sempet nangis juga. Vanno jadi merasa kasihan, setelah fikir-fikir dulu, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri tuh cowok.

"Maaf, permisi..." kata Vanno cowok itu menoleh "Boleh gue duduk di sini?" tanya Vanno, cowok itu menatap Vanno kemudian mengangguk, Vanno pun duduk di samping tuh cowok yang ia juga nggax tau siapa.

"Sebelumnya gue minKarena nggax baik menyimpan semuanya sendiri, bisa-bisa kita sedih terus..." kata Vanno.

"Makasih, gue Aldy, sebenernya gue juga nggax tau, kenapa gue jadi lemah kayak gini. Padahal dulu gue nggax pernah merasa sedih bahkan sampai menangis, tapi gara-gara seorang cewek, gue..." cowok itu yang mengaku bernama Aldy nggax bisa meneruskan kata-katanya.

"Seorang cewek? Emm kalau loe nggax keberatan loe boleh kok cerita sama gue. Gue siap mendengar curhatan loe, ya tu sih kalau loe merasa kita temen. Atau kita bisa kok jadi temen..." kata Vanno sambil mengulurkan tangannya.

Aldy tampak berfikir-fikir sambil menatap wajah Vanno, tapi Vanno bener-bener tulus, lalu Aldy membalas uluran tangan Vanno sambil berusaha untuk tersenyum.

"Terima kasih ea, loe mau jadi sahabat gue.... Padahal kita baru kenal," kata aldy berusaha untuk tersnyum.

"Santai aja lagi, jadi apa masalah loe. Ya kali aja gue bisa bantu. Kalau nggax loe pasti bakal merasa lebih tenang setelah cerita sama gue" kata Vanno.

Awalnya Aldy diam saja, tapi setelah mikir beberapa saat ia cerita.

"Dulu, gue punya seorang cewek yang sangat gue cintai. Gue merelakan dia pergi ke luar kota untuk mengejar cita-citanya.Di sini gue sangat mengharapkan dia kembali manjadi orang yang sukses, dan berniat akan melamarnya, setelah dia selesai mencapai cita-citanya. Tapi..." Aldy menitiskan air matanya "loe tau nggax apa yang terjadi setelahnya. Tu cewek menghianati gue..." lanjutnya dengan sedih.

"Maksudnya, dia pergi sama cowok lain gitu?" tanya Vanno.

"Bukan cuma pergi sama cewek lain, bahkan dia pulang kesini dengan suami serta anaknya. Loe bisa bayangin nggax sih gimana prasaan gue saat ini. Gue itu sedih banget.Bahkan kita udah janji, setelah dia pulang kesini, kita bakal nikah, tapi..." Aldy makin sedih.

"Udah, loe nggax boleh sedih gara-gara cewek, loe harus tau. Jodoh itu di tangan tuhan" nasehat Vanno.

"Gimana gue nggax sedih. Cewek yang selama ini gue percaya, tega menghianati gue kayak gini. Apa dia nggax punya prasaan. Dia fikir gue itu apa. Kalau dia ngomong dari awal mungkin gue masih bisa maafin, tapi ini. Gue udah sangat mengharapkan menjalani rumah tangga sama dia. Apa dia nggax pernah berfikir tentang gue sedikit pun?"

"Sabar Al, sabar. Mungkin dia bukan yang terbaik buat loe. Kali aja loe dapat pengganti yang lebih baik dari pada dia."

"Tapi gue udah terlanjur mencintai dia.Gue nggax bisa berpisah sama dia kayak gini, gue merasa sakit hati banget. Bahkan gue merasa lebih baik bunuh diri aja. Gue udah nggax sanggup untuk hidup bila berpisah dengan nya kayak gini..." kata Aldy.

"Aldy, loe nggax boleh ngomong kayak gitu, hidup loe masih panjang. Loe nggax boleh lemah hanya karena seorang cewek" nasehat Vanno.

"loe bisa ngomong kayak gitu karena loe nggax ngerasain gimana sakitnya di khianati... sakit tau nggax. Sakiiiiit. Gue sedih banget. Gue merasa di campak kan gitu aja. Gue udah nggax di anggap lagi. Ini tu bener-bener menyakitkan" kata Aldy dengan sedihnya. "Gue merasa nggax ada artinya gue hidup. Dan semua yang gue tunggu selama ini sia-sia. Gue nggax nyangka orang yang selama ini gue sayang, gue percaya, dan gue cintai, tega mengkhianati gue kayak gini..." lanjutnya.

"Tapi ini bukan berarti loe harus bunuh diri kan..."

"Gue juga nggax tau deh van, yang penting sekarang udah nggax ada artinya lagi gue hidup. Semuanya percuma".

"loe nggax boleh ngomong gitu, loe harus sabar. Suatu saat nanti loe pasti bakal dapat jodoh yang lebih baik, asal loe mau berusaha untuk melewati semua ini, dan menerima apa yang udah terjadi"

"Huufffh... gue bakal mencobanya. trims ea, loe udah mau susah-susah menghibuh n' menasehati gue kayak gini..." kata Aldy.

"Ini lah gunanya teman"

"Iya. Gue baru tau sekarang kalau masih ada yang mau perduli sama gue, gue harap loe jangan seperti mantan pacar gue itu ea, jangan pernah menyakiti cewek, karena sakitnya di khianati itu nggax bakal sembuh dengan cepat" nasehat Aldy.

"Pasti" jawab Vanno "gue nggax bakal mengkhianati cewek, apa pun alasannya, gue janji sama loe, gue pasti nggax bakal mengkhianati cew..." kata-kata Vanno terhenti saat mengingat apa yang telah ia lakukan saat ini, bayangannya langsung ke arah Vanna yang berada jauh darinya. Pasti kalau Vanna tau apa yang ia lakukan di sini, juga bakal mengalami nasib yang sama seperti Aldy. Vanno jadi merasa bersalah.

"Loe janji ea..."

"i.. ia. gue janji" kata Vanno.

"Bagus lah kalau begitu..." kata Aldy sambil mencoba untuk tersenyum.

"Eh, Vanno..." kata seseorang dari samping, Vanno dan aldy langsung menoleh. Ternyata Vanny.

"Eh Vanny, udah mau pulang?" tanya Vanno.

"emmm, udah sih, tapi... loe masih ada urusan ea?" tanya Vanny.

"emmm, gue..." Vanno melirik Aldy di sampingnya.

"Loe kalau mau pulang, pulang aja dulu, gue udah nggax apa-apa kok" kata Aldy yang seperti tau apa yang di fikirkan Vanno.

"loe seriuz?" tanya Vanno nggax tega.

"Ia, gue seriuz, trims ea, loe udah mau jadi temen curhat gue, berkat elo, gue udah merasa lebih baik sekarang..." kata Aldy sambil berusaha untuk tersenyum.

"loe yakin, udah nggax apa-apa?"

"ya iyalah, gue yakin kok"

"loe... nggax mungkin bunuh diri kan?"

"Haha ha ha,, ya nggax lah, tadi itu gue cuma bercanda. Mana mungkin gue bunuh diri cuma gara-gara itu, gue masih bisa berfikir dengan baik kaleee..." kata Aldy sambil tersenyum.

"ya udah kalau gitu, gue pulang ea..." kata Vanno. Aldy hanya membalas dengan anggukan kepala dan tersenyum. setelah Vanno pergi Aldy kembali terlihat kecewa dan sedih.

"Ada apa?" tanya Vanny saat di perjalanan.

"Nggax ada apa-apa kok. emmm, kita jadi ke toko buku kan?"

"ya kalau loe nggax keberatan"

"ya nggax lah, mana mungkin gue keberatan. emmm, ya udah yuk" ajak Vanno sambil melangkah menuju parkiran begitu juga dengan Vanny.

Begitu tiba di rumah, Vanno langsung masuk kamarnya dan tiduran di kasur, pikirannya melayang entah kemana, membayangkan apa yang terjadi dengan Vanna kalau tau apa yang di lakukan nya di sini, dan mengkhianati cinta Vanna. Apa Vanna bakal sedih seperti aldy, atau bakal nekat bunuh diri juga?

"Auaaah.... apa yang telah gue lakuin...." Vanno mengacak-acak rambutnya bingung.

"Vanna, maaf in gue... gue udah mengkhianati elo... gue nggax tau kalau akhirnya bakal kayak gini... gue bener-bener bingung... mana gue udah terlanjur suka sama Vanny lagi... Tuhan, maaf in gue... tolong bantu gue melewati ini semua..." lanjutnya.

"apa... gue ngaku aja yea..." tanyanya sendiri "tapi... apa bakal baik-baik aja? aduuuh gue jadi makin bingung. seharusnya apa yang gue lakuin sekarang... ngaku atau nggax. tapi kalau gue nggax ngaku... selamanya gue bakal terus menyakiti mereka berdua. gimana pun juga ini semua salah gue..." lanjutnya.

"gue harus ngaku" kata hatinya pasti "ia, gue harus ngaku, apapun yang terjadi nantinya itu adalah resiko dari apa yang telah gue lakuin, jadi gue harus menanggungnya. gue harus tegas. dan tanggung jawab, Vanna, Vanny maaf in gue ea, gue udah menyakiti kalian tanpa kalian sadari, gue nggax tau lagi harus berbuat apa..."

"sepertinya mengaku sekarang itu lebih baik, gue harus bilang sama Vanny apa yang sebenernya terjadi, setalah itu, terserah dia mau bagaimana, mau mutusin gue atau apapun gue harus menerimanya karena ini emang salah gue... ia. bener. gue harus mengakuinya sekarang. Tuhan, kuatkan lah gue... supaya gue bisa berani mengakui kesalahan gue sama Vanny...." kata Vanno sendiri.

To Be Continue...

Next is the last part. Penasaran kan sama endingnya. Oh ya ngomong ngomong, Story About Us ini di ambil dari kisah nyata lho, yah tentu saja dengan sedikit pengubahan seperlunya. Yang jelas reaksi pertama waktu denger 'Vanno' cerita, Adminnya ngakak guling guling sambil bilang "Syukurin...!". XD

Terakhir, jangan lupa like fanpage Star Night ya, di sini.
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~

Post a Comment for "Story About us ~ 03 | Cerpen terbaru"