Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Cinta 2013 'Tentang Rasa ~ 06 {Update}


Cerpen Cinta 2013 Tentang Rasa bagian ke 6. Apa ada yang bingung?, katanya kemaren end kok masih nyambung?. he he he. Itu end bo'ongan. Hasil imajinasi terjun bebasnya jhon jilid satu. Nah kalo yang nie baru Cerpen cinta tentang rasa Versinya Star Night. so cekidot....

Part sebelumnya silahkan baca :

-} Cerpen cinta Tentang Rasa Part 5



“ Al, gimana keadaan loe?” sapa Gresia sambil meletakan keranjang buah di meja samping.

“Udah mendingan kok. Besok juga udah boleh pulang kok” sahut Alan sambil tersenyum dan berusaha bangkit duduk. Refleks Anya membantunya . Sedikit miris melihat kodisi alan dengan perban dikepala dam kakinya. Demi menyelamatkan Anggun justru malah ia yang terluka. Untung saja tidak terlalu parah. Namun tetap mampu untuk menahanya berdiam diri dirumah sakit.

Sekilas pandangan alan terarah ke pintu. Kali aja ada sosok lain yang muncul di sana. Tapi harapannya hanya sia – sia. Karena pada kenyataannya hanya anya, nanda dan Gresia yang datang mengunjungi. Tanpa ia sadari ada rasa sakit yang diam – diam masuk kedalam relung hatinya. Rasa sakit yang melebihi luka fisik yang di deritanya.

Anya, Gresia dan nanda saling pandang. Mereka bisa menangkap rasa kecewa dati tatapan mata alan. Sudah hampir seminggu ia di rawat tapi Anggun sama sekali tidak pernah menjenguknya. Terakhir kali alan melihatnya saat hari pertama ia di rawat. Anggun ikut mengantarnya. Bahkan terus menunggunya samapai ia sadar dari pingsan. Tapi setelah itu alan tidak pernah melihat nya lagi. Karena anggun memang tidak pernah mengunjunginya . padahal ia tau dengan pasti bahwa anggun sama sekali tidak terluka karena kemaren ia memang sempat menydorongnya dari bahaya.

Cerpen Cinta 2013 'Tentang Rasa ~ 06

“Anggun, kita harus bicara”.

Anggun menoleh, mendapati Gresia kini berada di samping nya. Diikuti Anya Dan Nanda yang juga tampak menatapnya lurus. Mencegahnya untuk berlalu pergi.

“Soal?”.

“Loe nggak bisa terus menghindar kayak gini”.

“Gue?. Menghindar?. Nggak salah. Emang nya gue harus menghindar dari apa?. Gue nggak ngerti masksut kalian?”.

“Jangan munafik. Loe tau dengan pasti apa maksut kita” Sambar nanda cepat.

“Oke, kalo loe emang masih marah sama kita soal incident taruhan kemaren. Sekali lagi kita bilang minta maaf. Kita kemaren sama sekali nggak bermaksut bikin kayak gitu” tambah Gresia.

“Intinya tetap sama kok” balas Nanda santai.

“Jadi loe bener masih marah karena itu?” Tanya anya.

Kali ini Anggun tersenyum. Nggak tau deh itu senyuman tulus atau Cuma kamuflase.

“Kalian tenang aja. Gue udah lupain masalah itu kok. Jadi kalian nggak perlu pake merasa bersalah lagi. Lagian dulu kalian sendiri yang bilang gue sama sekali nggak punya bakat buat marah sama kalian. So, Sekarang gue udah boleh pergi kan?”.

“Tunggu dulu” tahan Gresaia cepat. Kalo loe emang udah nggak marah, terus kenapa loe selalu menghindar?”.

“Gue nggak pernah menghindar!” tandas Anggun cepat. “ Cuma sekarang gue beneran lagi ada urusan. So gue harus pergi”.

“Terus kenapa loe nggak pernah mengunjungi alan. Loe tau kan dia jadi kayak gitu demi siapa?”.

“Jadi menurut kalian gue harus gimana?. Nyamperin dia, gitu?. Kalian tau nggak si kalau kehadiaran gue selama ini Cuma jadi beban buat Alan. Kehadiaran gue akan mengingatkan alan pada masa lalunya. Membangkitkan luka lamanya. Bahkan sekarang gue juga malah menambahkan luka fiksiknya. Menurut gue itu semua udah lebih dari cukup. Gue beneran nggak sanggup kalau harus menambahnya lagi”.

“Lantas, apa itu artinya loe bakal menyerah”.

“Gue tau kalau menyerah memang bukan sebuah pilihan yang tepat. Tapi gue juga tau kalau menyerah adalah pilihan yang paling mudah. Dan gue sudah menentukan pilihanya. Kareana pada dasarnya gue sudah mencapai titik terendah kesabaran yang gue miliki” Kata anggun Sebelum kemudian berlalu pergi tanpa ada niatan dari Gresia, nanda dan Anya untuk mencegahnya.

Cerpen Cinta 2013 'Tentang Rasa ~ 06

Lama Alan berdiri di balkon kamarnya. Sudah dua hari ini ia pulang kerumah. Dan rencananya besok ia akan mulai masuk kuliah lagi. Sudah bosan dua hari ini ia habiskan hanya untuk berdiam diri setelah sebelumnya selama seminggu terjebak di rumah sakti.

Selama alan berdiri terpaku, matanya tak pernah lepas dari rumah bercat biru yang terletak tak jauh dari rumahnya. Sebuah senyuman terukir manis di sudut bibirnya jika mengingat penghuni rumah itu. Yang selama ini telah terang – terangan mengatakan menyukainya tapi justru malah tidak tau kalau mereka sebenernya adalah tetanggaan. Bahkan saat mereka bertemu saat lari pagi, anggun juga sama sekali tidak curiga akan keberadaannya yang berlari ngekor di belakangnya sejak pertama sekali ia melewati pintu gerbang. Ditambah lagi ia juga adalah orang yang secara suka rela mengusir anjing yang mengejarnya.

Tanpa sadar ingatan itu berlanjut pada kejadian – kejadian yang lainnya. Mulai dari perhatian – perhatian anggun padanya sampai yang terakhir kejadian di rumah sakit. Saat Anggun pamit pulang. Ia sama sekali tak menduga kalau itu kontak terakhir mereka. Entan mengapa mengingat itu hatinya terasa sedikti miris.

Cerpen Cinta 2013 'Tentang Rasa ~ 06

Sepulang dari kampus anggun sengaja jalan – jalan . sekedar untuk merefreskan fikirannya. Langkahnya terhenti di sebuah kaffe. Sengaja memilih tempat di pojokan ia mulai menikmati jus jerukanya.

“Anggun?”.

Refleks anggun menoleh. Mulutnya terbuka tanpa suara menatap sosok yang kini ada di hadapan nya. Raut shock terlihat jelas tergambar di wajahnya.

“Anggun?. Ini beneran loe kan?” untuk kedua kalianya pertanyaan itu terlontar.

“Rian?. Loe kok bisa ada di sini?” Tanya Anggun seolah masih tak percaya akan pandangannya.

“He he he. Ceritanya panjang”.

“Kalau gitu, loe harus duduk di sini” kata anggun sambil menarik kursi di sampingnya sebagai isarat agar Rian mendudukinya.

Next To cerpen Cinta Tentang Rasa part 7.
Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~